SOLOPOS.COM - Helikopter Basarnas yang jatuh saat dilakukan pengecekan untuk pantauan arus mudik Lebaran 2017 di Lanumad Ahmad Yani Semarang, beberapa waktu lalu. (JIBI/Semarangpos.com/Antara/Aji Styawan)

Helikopter Basarnas yang hendak memberikan bantuan korban erupsi Kawah Sileri, Dieng, jatuh di Temanggung.

Semarangpos.com, SEMARANG – Tim Search and Rescue (SAR) gabungan Polres Temanggung, TNI, Basarnas, dan BPBD terus melakukan evakuasi korban helikopter milik Basarnas yang jatuh di Gunung Butak, Canggal, Candiroto, Temanggung, Minggu (2/7/2017). Meski demikian, misi mencari dan menolong itu berjalan alot karena medan di lokasi musibah yang dipicu kecelakaan udara itu terjal dan curam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol. Djarod Padakova menyebutkan hingga saat ini tiga korban helikopter Badan SAR Nasional (Basarnas) yang jatuh itu berhasil dievakuasi. Ketiga korban itu dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami baru berhasil mengevakuasi tiga korban dalam kondisi meninggal dunia. Sementara, korban lainnya kami belum bisa pastikan. Kami cukup kesulitan mengevakuasi karena medannya yang sulit,” beber Djarod saat dihubungi Semarangpos.com, Minggu malam.

[Baca juga Tim SAR Evakuasi 3 Korban Tewas]

Djarod menyebutkan lokasi tempat jatuhnya helikopter Basarnas itu di antara lereng-lereng Gunung Sindoro. Untuk menjangkau lokasi terjadinya musibah, personel tim SAR gabungan harus menggunakan tali.

Dalam mengevakuasi korban, personel tim SAR pun harus berjalan kaki hingga posko, sebelum jasad para korban itu bisa dilarikan ke RSU Temanggung. Regu pencari dan penolong yang melakukan evakuasi tersebut, kini mendirikan posko di Desa Canggalbulu dan Mapolsek Ngadirejo.

Oleh karena medan yang sulit ini pulalah, Djarod mengaku tim SAR belum bisa mengevakuasi seluruh korban. Ia bahkan belum bisa memastikan berapa jumlah korban helikopter Basarnas yang jatuh sekitar pukul 16.30 WIB itu.

“Korban lain belum bisa diangkat, jadi belum bisa dipastikan juga bagaimana kondisinya. Berapa jumlahnya kami juga belum tahu, karena sejauh ini kami belum dapat informasi dari Basarnas,” terang Djarod.

Seperti diberitakan sebelumnya, helikopter milik Basarnas yang jatuh itu sebelumnya berencana terbang ke Dieng untuk memberikan bantuan terhadap korban erupsi Kawah Sileri. Helikopter berangkat dari Landasan Udara Utama TNI AD (Lanumad) Bandara Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 16.00 WIB. Helikopter itu dikabarkan berawak sembilan orang, dengan empat di antara mereka merupakan personel Basarnas Jateng dan sisanya dari anggota TNI.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya