SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BENGKULU–Pria bernama Soni Efendi, 42, di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, membawa jenazah istrinya yang positif Covid-19 memakai sepeda motor.

Dia melakukan hal tersebut karena tak mendapatkan mobil ambulans dari RSUD setempat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dilansir dari Antara, Rabu (4/8/2021), Soni, yang merupakan warga Desa Pelokan, Kecamatan XIV Koto, membawa jenazah istrinya, Ompilawati, 38, menggunakan sepeda motor pada Selasa (3/8/2021) dini hari.

Soni didampingi keluarganya, Indra Taufik, 54, menjelaskan kronologi kejadian itu.

Dia mengatakan Ompilawati yang mengidap penyakit gula dan sering berobat di rumah sakit itu dibawa menggunakan sepeda motor pada Senin (2/8/2021) ke RSUD karena penyakitnya kambuh.

Positif Covid-19

Ompilawati sempat menjalani perawatan di RSUD setempat namun ibu rumah tangga ini mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.

Pada saat mengurus jenazah, pihak RSUD mengatakan bahwa jenazah positif Covid-19.

Pemulasaran jenazah harus mengikuti standar penanganan jenazah Covid-19 namun ditolak oleh pihak keluarga.

Baca Juga: Ambulans Klaten Korban Pelemparan Sudah Beroperasi Kembali, Proses Hukum Tetap Berjalan 

Menurut Taufik, keluarga tidak mau jenazah diurus dengan standar pemulasaran Covid-19, RSUD tidak menyediakan mobil ambulans sehingga keluarga membawa pulang jenazah menggunakan sepeda motor.

“Memang waktu Ompilawati masuk rumah sakit Senin siang itu sempat menjalani tes cepat Covid-19 dan katanya positif, tapi keluarga tidak percaya yang bersangkutan ini terjangkit virus corona, karena almarhum jarang keluar rumah dan sekitar rumahnya tidak ada yang terjangkit virus ini,” ujarnya.

Direktur RSUD Mukomuko, dr Syafriadi, tidak membenarkan ada warga yang membawa pulang jenazah keluarganya menggunakan sepeda motor.

Miskomunikasi

Menurut Syafriadi, kejadian itu hanya miskomunikasi antara petugas RSUD dan pihak keluarga.

Jenazah memang sempat akan dilakukan pemulasaran standar Covid-19 karena yang bersangkutan positif berdasarkan pemeriksaan tes cepat antigen.

Dia mengatakan keluarga sudah setuju jenazah dimakamkan secara standar protokol kesehatan Covid-19.

Tetapi petugas yang mengurusi jenazah saat itu belum siap karena malam hari sehingga petugas harus dihubungi dulu.

“Setelah saya klarifikasi dengan petugas-petugas, menurut penilaian saya, pihak keluarga tidak sabar. Kami akui petugas yang mengurus jenazah tidak standby. Harus dihubungi dulu,” ujarnya.

Baca Juga: Semua Pasien Covid-19 Asal Kudus Sudah Dipulangkan dari Donohudan 

Dia mengatakan RSUD siap memberikan pelayanan ambulans bagi pasien yang meninggal di RSUD Mukomuko.

Mobil ambulans, katanya, siap 24 jam dan pemulasaran pasien Covid-19 juga tidak ada kendala, termasuk peti dan perlengkapan lainnya.

“Tidak benar jika ada yang mengatakan RSUD enggan memfasilitasi mobil ambulans. Menurut saya, kejadian ini karena ada miskomunikasi,” ujar Syafriadi.

Tes Swab

Satgas Covid-19 Mukomuko kemudian datang ke kediaman Soni untuk menggelar tes swab.

Satgas juga akan melakukan tes swab terhadap kontak erat lain.

“Kini kami lagi mengambil tes swab tadi mengambil swab salah satu keluarganya (suami),” kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, dalam keterangannya di Mukomuko.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya