SOLOPOS.COM - Widji Thukul (Istimewa/Twitter)

Heboh penghargaan Widji Thukul dari Xanana Gusmao terklarifikasi. Kedubes RI untuk Timor Leste mengklarifikasi isu yang beredar, termasuk dari akun Ndorokakung.

Solopos.com, JAKARTA — Penghargaan dari Brigada Negra pimpinan Xanana Gusmao terhadap aktivis pro demokrasi Widji Thukul memang dikonfirmasi oleh sejumlah pihak. Namun, isu bahwa Xanana menyebut Widji sebagai pemasok senjata dan pembuat bom membuat geger.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Adalah akun Path Ndorokakung yang kemudian disebut-sebut dan diminta untuk meminta maaf karena posting tentang isu itu. Para aktivis yang konsen dengan penyelesaian korban penghilangan paksa mengecam isu yang dinilai memelintir fakta itu.

Akun Ndorokakung pun memberikan klarifikasi. Menurutnya, status di Path itu sebenarnya hanya ditujukan bagi para jurnalis yang menjadi followernya. Jejaring sosial dengan pertemanan tertutup itu memang dipilih karena memang hanya untuk kalangan terbatas.

“Status Path tentang Wiji Thukul berbuntut panjang. Seseorang membuat screen cap lalu mengedarkannya ke mana-mana,” sebut Ndorokakung di Path yang screenshotnya telah beredar di dunia maya dan juga ditulis di akun Facebook Ndoro Kakung, Jumat (18/3/2016).

Dalam tulisan itu, Ndorokakung menjelaskan kronologi asal-muasal beredarnya kabar itu. Kabar itu diterimanya dari seorang temannya bahwa TV Timor Leste (TVTL) menayangkan momen penghargaan untuk Widji Thukul kepada Fitri Nganthi Wani.

“Jadi para Rabu malam itu ada seorang sahabat yang bercertita bahwa TVTL menayangkan acara pemberian penghargaan dari Xanana kepada Wani, anak Wiji Thukul.” Baca juga: Aktivis Benarkan Widji Thukul Dapat Penghargaan Xanana Gusmao, Tapi Dipelintir.

Akun Ndorokakung pun mengakui kabar itu hanya disebarkan melalui Path yang terbatas karena belum jelas kebenarannya. Tujuannya agar para jurnalis yang membacanya bisa mencari konfirmasi informasi tersebut. Baca juga: IKOHI Desak Ndorokakung Minta Maaf Soal Widji Thukul.

Tentu saja karena belum jelas kebenarannya, kisah itu hanya ada di Path, yang terbatas. Aku kira cukup orang-orang terbatas dulu yang tahu dengan harapan ada yang tergerak mencari kebenarannya.

“Aku berharap teman-teman jurnalis yang membaca status itu terdorong mencari informasi pelengkap. Karena banyak orang berkepentingan mengungkap misteri hilangnya Thukul. Sekecil apapun infonya, tentu akan bermanfaat untuk membuat misteri jadi terang benderang,” tulisnya.

Dia pun meminta maaf jika ada pihak yang marah karena status itu. “Aku minta maaf yang sebesar-besarnya. Bukan tujuannku untuk membuat luka atau mengaburkan masalah.”

Sementara itu, Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Timor Leste membenarkan bahwa Xanana Gusmao memberikan penghargaan kepada almarhum Widji Thukul yang diterima Fitri Nganthi Wani di Dili, Timor Leste. Hal itu disampaikan Sekretaris III Pensosbud KBRI Dili di Timor Leste Mardiana Warnares saat dihubungi Antara, Jumat.

Ia mengatakan, penghargaan tersebut diberikan pada saat Seminar tentang Hak Timor Leste atas Laut Timor pada 16 Maret 2016 di Gedung Pertemuan Delta Nova, Dili, Timor Leste. Menurut Diana, berdasarkan konfirmasi dari TV Timor Leste (TVTL) yang menyiarkan acara tersebut, penghargaan tersebut diberikan di sela-sela seminar tersebut.

Salah satunya, menurut dia, penghargaan diberikan kepada Wiji Thukul sebagai sesama pejuang demokrasi. Terkait munculnya isu di media sosial yang menyatakan Xanana bercerita Wiji Thukul memasok dan merakit bom untuk tentara Timor Leste guna melawan ABRI saat pergolakan sehingga Wiji Thukul meraih penghargaan tersebut, menurut Diana, hal itu tidak benar.

“Tadi dari Presiden Boardnya [TVTL] sudah membantah bahwa tidak ada yang diceritakan oleh Xanana itu,” katanya.

Berikut keterangan lengkap Ndoro Kakung di media sosial:


Klarifikasi Ndoro Kakung

Status Pathku tentang Wiji Thukul berbuntut panjang. Seseorang membuat screen cap lalu mengedarkannya ke mana-mana.
Beberapa wartawan juga mengontak untuk menanyakan kebenaran info itu. Ada pula yang di media sosial malah menuduh aku menyebar hoax, ada pula yang megira aku buzzer, entah buzzer siapa.

Agar tak menjadi polemik liar, dan menimbulkan syak wasangka, aku jelaskan dari mana asal muasal status Path itu di sini.
Jadi pada Rabu malam lalu, 16 Maret 2016, ada seorang sahabat yang bercerita bahwa TVTL menayangkan acara pemberian penghargaan dari Xanana kepada Wani. Penghargaan diberikan sebagai tanda terima kasih kepada Wiji Thukul yang dianggap berjasa membantu perjuangan.

Sahabatku itu bercerita bahwa dalam tayangan itu juga Xanana menjelaskan jasa-jasa Thukul. Sahabatku mengaku terharu dan terkejut karena ada sebagian cerita yang belum pernah dia dengar sebelumnya.

Setelah mendengar cerita itulah status di Path muncul. Kenapa di Path? Karena dimaksudkan hanya untuk kalangan terbatas. Apa yang didengar temanku belum tentu benar, tapi belum tentu juga tidak benar.

Buat aku, cerita itu memberi pengetahuan baru yang belum pernah kudapatkan sebelumnya. Jika, sekali lagi jika, cerita itu benar, sejarah Thukul harus ditulis ulang atau diberi tambahan baru.

Tentua saja karena belum jelas kebenarannya, kisah itu hanya ada di Path, yang terbatas. Aku kira cukup orang-orang terbatas dulu yang tahu, dengan harapan ada yang tergerak mencari kebenarannya.

Aku berharap teman-teman jurnalis yang membaca status itu terdorong mencari informasi pelengkap. Karena banyak orang berkepentingan mengungkap misteri hilangnya Thukul. Sekecil apa pun infonya, tentu akan bermanfaat untuk membuat misteri jadi terang benderang.
Status di Path itu bukan dimaksudkan untuk mencari sensasi, melainkan semacam titik awal upaya untuk memulai lagi upaya mengungkapkan kebenaran.



Kalau kemudian ada pihak yang tak berkenan, terutama keluarha alm. Wiji Thukul, aku minta maaf yang sebesar-besarnya. Aku sama sekali tak berniat dan bertujuan membuka luka lama atau menyesatkan informasi.

Hanya karena ada orang yang membuat screen cap status di Path secara tak lengkap lalu menyebarkan ke mana-mana — padahal di bagian bawahnya ada peringatan untuk tak melakukan screen cap dan keterangan informasi itu belum tentu benar — maka muncul kesalahpahaman dan kegaduhan. Peringatan itu tak disertakan dalam screen cap sehingga menimbulkan berbagai reaksi.

Aku merasa dirugikan karena status yang dikutip secara tak lengkap itu telah menyudutkan diriku dan menimbulkan kesan aku telah menyebarkan fitnah dan kabar bohong.

Penjelasan ini aku cc ke Mas Tadius Prio Utomo Wahyu Susilo sebagai salah satu bentuk tanggung jawab. Juga jawaban atas status kedua beliau di Facebook. Dan sekali lagi aku minta maaf yang sebesar-besar atas ketidaknyamanan yang telah muncul.

Salam
Ndoro Kakung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya