SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (Okezone.com)

Solopos.com, KUDUS -- Masyarakat dikagetkan dengan berita pasien penanganan corona di Kudus kabur ketikan akan dirujuk ke RSUD dr Loekmonohadi Kudus.

Awalnya, pasien penanganan corona tersebut dirawat di RS Mardi Rahayu Kudus. Karena menunjukkan gejala corona, yakni batuk, pilek, dan demam seusai berpergian luar negeri, pasien tersebut dirujuk.

Promosi Lewat BRInita, Kampung Hijau Kemuning Tangerang Sulap Lahan Jadi Produktif

Siapa Sally Face? Karakter Idola Gadis Pembunuh di Sawah besar

"Pasien tersebut itu punya rekam jejak pernah ke luar neger dan baru kemarin dia pulang." ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kudus Joko Dwi Putranto dikutip Solopos.com dari Suara.com, Selasa (17/3/2020).

Pasien yang merupakan warga Demak, Jawa Tengah (Jateng) tersebut diduga pulang ke rumahnnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Penemuan Mayat Petani Sragen: Bocah SD Temukan Jasad Tetangganya Membusuk Di Rumah

"Saya sudah berkoordinasi dengan Dinkes Demak. Beberapa personel sudah kami terjukan ke lapangan untuk melakukan pencarian," imbuhnya.

Dia mengimbau pasien penanganan corona yang kabur tersebut agar tidak bersembunyi. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kecelakaan Truk Terguling Sragen Bikin Lalu Lintas di Jl. Ring Road Utara Tersendat

"Saya berharap masyarakat tidak menyembunyikan dan mematuhi jika ada gejala virus corona segera dilaporkan atau segera periksa ke rumah sakit rujukan," katanya.

Kabur Saat Mau Dirujuk

Terpisah, Juru Bicara Penanganan Covid-19 RS Mardi Rahayu Kudus, Yuliana Wara mengatakan pasien tersebut datang ke ruamh sakit dengan gejala batuk, demam, dan pilek selama tiga hari.

"Waktu itu [pasien] bilangnya batuk, demam, pilek sudah tiga hari. Ada riwayat dua minggu sebelumnya umrah dan dari Australia," beber Yuliana kepada Detik.com, Selasa.

Polisi Sidoarjo Ungkap Kasus Pengemasan Ulang Masker Ilegal Asal China

Peristiwa pasien penanganan corona Kudus kabur tersebut terjadi pada Minggu (15/3/2020).

"Masih di hari yang sama, [pasien] mau dirujuk tapi menolak dan meminta pulang paksa. Masih di isolasi IGD, rencana waktu itu akan dirujuk," tambahnya.

Revisi, Ini Jadwal Baru Libur dan Cuti Bersama 2020

Karena memaksa meninggalkan rumah sakit, pihak RS Mardi Rahayu menghubungi Satgas Covid-19 Kudus. Dia mendapatkan kabar akhirnya pasien tersebut datang ke RSUD dr Loekmonohadi Kudus tetapi keterangan yang diberikan berbeda.

"Informasinya sudah pasien itu sudah ke RSUD hari ini. Berangkat sendiri. Keterangannya [pasien] tidak sesuai dengan [saat pasien diperiksa di RS Mardi Rahayu] yang di sini," tukasnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku belum mendapatkan laporan. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di kantornya Selasa siang. "Saya belum dapat laporannya," katanya singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya