SOLOPOS.COM - Orangutan dibunuh dan dimasak. (Istimewa/liputan6.com)

Orangutan dibunuh dan dimasak pekerja perusahaan minyak sawit di Kalimantan Tengah.

Solopos.com, KAPUAS – Kasus pembantaian orangutan terjadi di Desa Tumbang Puroh, Kecamatan Sei Hanyo, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng). Tak hanya dibantai, beredar juga foto-foto aktivitas memotong dan memasak daging orangutan. Kini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sedang menyelidiki kasus tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dilansir Liputan6.com, Selasa (14/2/2017), informasi mengenai pembantaian orangutan ini menjadi viral setelah ada keterangan dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Daniel Johan. Ia mengaku mendapat informasi tentang pembantaian orangutan pada Senin (13/2/2017).

Berdasarkan keterangan Deniel, tak hanya cerita, ia juga mendapat foto bukti pembantaian. “Laporan masyarakat kepada saya, lalu dikirimkan via foto. Katanya ada videonya, cuma yang punya tidak berani. Tapi kejadiannya sekitar 27 Januari 2017,” ucap Daniel.

Di tempat lain, pengelola Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Nyaru Menteng juga mendapat laporan serupa. “Di sini saya mendapat cerita dari seseorang tanpa identitas yang menelepon saya dan menceritakan kejadiannya dan dilengkapi dengan foto kejadian,” jelas Humas BOSF Nyaru Menterng, Monterado Fritman, Rabu (15/2/2017).

Berdasarkan cerita yang diterima Monterado Fritman, peristiwa pembantaian terjadi pada Sabtu (28/1/2017), bertempat di perusahaan kelapa sawit di Desa Tumbang Puroh. Waktu itu, operator alat berat bernama Jhondre mengaku melihat orangutan saat sedang mengatur buah sawit. Jhondre berusaha mengejar orangutan namun hilang.

Saat Jhondre kembali ke Camp Tapak, dia bercerita soal orang utan ke beberapa teman kerja. Beberapa orang yang tidak disebutkan namanya tertarik untuk mencari orangutan tersebut. Bersama Jhondre, mereka mencari orangutan tersebut hingga ketemu di Blok F11 atau Blok F12.

Orangutan dibunuh menggunakan senapan angin, setelah mati, bangkai orangutan dibawa ke Camp Tapak. Di situ, bangkai orangutan dikuliti, dipotong-potong, dan dibagikan untuk dikonsumsi. Semenjak viralnya berita ini, foto-foto terduga pelaku membawa senapan berdiri di samping bangkai orangutan dan foto proses memotong-motong daging orangutan, beredar luas di media sosial.

Kasus ini mendapat perhatian Kementerian LHK. Bekerja sama dengan kepolisian setempat, Kementerian LHK juga mengutus tim khusus untuk melakukan penyelidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya