SOLOPOS.COM - Aparat polisi dan tokoh masyarakat di Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, saat membujuk orang tua korban untuk memakamkan jenazah putrinya, Minggu (9/10/2022). (Bidhumas Polda Jateng)

Solopos.com, PEMALANG — Kisah sedih datang dari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah (Jateng). Mayat seorang remaja putri berinisial SA, 14, asal Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, tak kunjung dimakamkan oleh keluarganya meskipun telah meninggal beberapa bulan.

Kabar mayat remaja yang disimpan keluarganya ini sempat viral. Hal itu lantaran orang tua yang tidak rela memakamkan jenazah anaknya tersebut hingga beberapa bulan.

Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas

Namun, perbuatan kedua orang tua korban ini pun akhirnya terungkat setelah warga sekitar menaruh kecurigaan. Warga akhirnya melaporkan peristiwa itu ke aparat kepolisian dan tokoh masyarakat setempat agar orang tua mau memakamkan anaknya yang diduga meninggal dunia akibat mengidap penyakit tuberkulosis atau TB.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Simpan Mayat di Lemari Hotel Semarang, Pembunuh PSK Ternyata Suami Siri Sekaligus Muncikarinya

Kapolsek Moga, AKP Dibyo Suryanto, mengatakan awalnya pihaknya menerima laporan dari perangkat desa Plakaran terkait adanya warga yang belum memakamkan anaknya yang telah meninggal dunia pada Minggu (9/1/2022).

“Setelah menerima laporan, Polsek Moga bersama Forkopimca dan tokoh masyarakat segera mendatangi tempat kejadian perkara [TKP],” kata Kapolsek Moga Pemalang, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Selasa (11/1/2022).

Melalui pendekatan persuasif, lanjut Dibyo, orang tua korban akhirnya mengizinkan petugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban. “Dari pemeriksaan diketahui jika SA meninggal dunia karena penyakit TB paru yang dideritanya,” jelas Kapolsek Moga.

Dibyo pun mengaku orang tua remaja malang itu sudah menerima peristiwa tersebut sebagai musibah. Jenazah remaja putri itu pun akhirnya dimakamkan pada Minggu malam.

Baca juga: Brukkk! Pohon Tumbang di Pemalang Timpa 14 Tiang Listrik & 3 Mobil

Terpisah, Kapolres Pemalang, AKBP Ari Wibowo, mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang dan Tim Psikologi Polda Jateng untuk melakukan trauma healing kepada orang tua korban.

“Kita bantu semaksimal mungkin untuk mengembalikan psikologis yang bersangkutan [orang tua korban],” ujar Ari.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Iqbal Alqudusy, menyatakan pihaknya siap menerjunkan Tim Psikologi Trauma Healing untuk membantu orang tua korban. “Besok [Rabu, 12 Januari 2022], akan kita kirim tim trauma healing ke Pemalang. Tim itu dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jateng,” tegas Iqbal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya