Malam menjelang ujian, agar tidak gedandapan nyetting background di kampus, Koplo dibantu sahabatnya, Tom Gembus, sibuk ngangkuti properti yang dipinjam dari YPAC ke rumahnya di daerah Cemani, Sukoharjo. Saking sibuknya ia sampai nggak sempat menunggui bapaknya yang mondok di rumah sakit karena kecelakaan dan mengalami patah tulang kaki.
Esoknya, pagi-pagi sekali Koplo sudah gedabigan sendiri mengangkut properti-propertinya untuk dibawa ke kampus. Kamera, x-banner, sound system, kaos, stiker, semua sudah masuk ke mobil pinjaman dari sahabatnya. Sekarang giliran mengangkut kursi ruda dan kaki palsu.
Nah, di sinilah para tetangga mulai terusik. Saat Koplo menggotong kaki palsu, Lady Cempluk dan Gendhuk Nicole tetangganya tampak kaget.
“Hlo, Plo, piye bapakmu? Mau diamputasi ta?” tanya Cempluk yang terkenal bersuara braok.
Mendengar teriakan Cempluk, tentu saja para tetangga lainnya pada ngrubung. Mereka pun heboh mengira kursi roda dan kaki palsu itu akan dibawa Koplo ke rumah sakit.
Namun Jon Koplo hanya bisa nyengenges kegelian.
“Maaf, Pak, Bu, Mas, Mbak, Pakde, Mbokde… Bapak nggak papa kok. Barang-barang ini mau saya bawa ke kampus untuk ujian tugas akhir…” jelas Koplo.
Orang-orang hanya bisa kor, “Ooooooooo…!”
Joko Purwanto, Sonomarto RT 001/RW 001 Jatirejo, Sawit, Boyolali