SOLOPOS.COM - Bocah SD mengajak gurunya berkelahi. (Istimewa/Facebook)

Video viral tentang anak SD menantang gurunya berkelahi dibanjiri komentar netizen.

Solopos.com, SOLO – Video tentang anak Sekolah Dasar (SD) menantang gurunya berkelahi menjadi viral di media sosial. Anak berseragam putih merah itu menolak perintah sang guru agar duduk. Tak hanya menolak dengan perkataan, sang murid nampak mendorong sang guru mengajak berkelahi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Video berdurasi 53 detik itu diunggah oleh pengguna akun Facebook Yvci Chapter RimboBujang, Kamis (20/10/2016) pukul 18:59 WIB. “Jadi begini manteman, mendidik anak juga wajib bener. Miris kan kalau kek gini? *Ngomong sama ciduk*#BKK,” tulis pengguna akun Yvci Chapter RimboBujang.

Dalam video tersebut sang anak nampak sewot terhadap gurunya. Diduga hal itu terjadi setelah sang anak diberi nasehat oleh gurunya. Sang anak melawan saat disuruh duduk, dan saat diingatkan mengenai caranya berbicara, sang anak menyentakkan tubuhnya seolah-olah ingin memukul sang guru.

Berita mengenai video anak SD ajak guru berkelahi dimuat di fanpage Facebook Solopos, Jumat (21/10/2016) pukul 15:06 WIB. Sontak berita itu dibanjiri komentar pengguna Internet (netizen). Hingga pukul 19:15 WIB, berita itu sudah dibagikan sebanyak 82 kali, direspons lebih dari 240 netizen, dan mendapat 84 komentar.

Peristiwa ini membuat netizen prihatin, sehingga berbagai komentar bermunculan. Sebagian besar mengecam anak  dalam video dan orang tuanya. Meski demikian ada juga netizen yang melihat dari sudut lain dan berharap anak tersebut bisa dididik lebih baik lagi.

Pengguna akun Yudhi Puger menyatakan perilaku sang anak SD adalah hasil dari pola asuh yang salah dan pengaruh lingkungan. “Anak ini butuh Perhatian, jadi seperti ini pasti karena pola asuh yang salah atau pengaruh lingkungan. Ada yang bilang kalau ini anak saya, saya kasih pukul, penthung, jewer, nah mungkin di rumah kenyang dengan perlakuan kasar itu sehingga terbawa ke wataknya dalam bersosialisasi…..niki namung pendapat pribadi kulo, ajari anak dengan tegas bukan keras,” tulis pengguna akun Yudhi Puger.

Ada netizen yang mengkhawatirkan watak sang anak SD menular ke anak lain, sehingga sebaiknya dikembalikan ke orang tua. Tujuannya agar orang tua tahu kelakuan anaknya. “Bisa menular ke anak lain, lebih baik dikembalikan ke orang tuannya. Ini kayaknya didikan lingkungan yang gak benar. Biar orang tuanya tahu, kasihan masa depan si anak kalao tetap berperilaku seperti itu saat dewasa nanti, bisa-bisa tidak ada yang mau menerima kerja,” tulis pengguna akun Gueast Audi.

Selain netizen yang mengomentari sikap sang anak SD, ada netizen yang mengomentari pernyataan sang guru yang menyuruh anak seperti itu sekolah di hutan saja. Menurut pengguna akun Marti Rastimi, perkataan guru dalam video itu tidak bijaksana. “Pendidikan di hutan yang diajarkan teman-teman guru di sekolah rimba nyatanya bukan pendidikan yang buruk,” tulis pengguna akun Marti Rastimi.

Hingga berita ini diunggah, belum ada keterangan mengenai identitas anak dan guru, serta di mana sekolah tempat peristiwa itu terjadi.

(Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya