SOLOPOS.COM - Seorang siswa Kelas X SMKN 1 Gesi, Sragen, Asep Dwi Pramana, mengambil rumput saat memberi pakan kepada ketujuh ekor kambingnya di kebun samping rumahnya di Dukuh Bulak RT 009, Desa Blangu, Gesi, Sragen, Jumat (21/8/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN--Seorang perempuan, Ngatini, 43, warga Dukuh Bulak RT 009, Desa Blangu, Gesi, Sragen, berjalan menggendong sak yang penuh dengan rumput hijau. Rumput itu diletakkan di tempat pakan ternah yang berada di samping selatan rumah yang menghadap ke barat itu. Ngatini memelihara tujuh ekor kambing jenis Jawa dan dua ekor sapi. Suaminya, Sukiman, 50, bekerja serabutan sebagai buruh tebang tebu.

Ngatini dan Sukiman memiliki tiga orang anak laki-laki. Yang sulung bekerja menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Anak yang kedua baru masuk Kelas X di SMKN 1 Gesi pada tahun ini. Sedangkan anak bungsunya baru naik Kelas VI SD. Keluarga tersebut merupakan keluarga miskin yang dibuktikan dengan stiker keluarga pra sejahtera di depan rumahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Blangu, Danang Wijaya, mendadak berkunjung ke rumah keluarga yang tinggal di ujung Dukuh Bulak, Jumat (21/8) siang. Danang datang untuk sekadar mengecek gaduhan kambing yang diberikan lewat Program Siswa Mandiri pada 2018 lalu.

Dulu, Ibu-Ibu di Talun Karanganyar Doyan Bergosip, Kini Jadi Bos Keripik dan Stik Ubi

Ekspedisi Mudik 2024

Anak kedua Ngatini-Sukiman, yakni Asep Dwi Pramana, kala itu berhak mendapat program itu karena masih duduk di Kelas VI SMP. Danang mengingatkan Ngatini tentang pakta integritas yang ditandatanganinya. Dalam dokumen itu, Ngatini harus mengembalikan kambing betina minimal berumur enam bulan ke pemerintah desa pada November mendatang.

“Sudah saya siapkan betina indukan yang kini memiliki dua ekor kambing anakan. Nanti, saat November, dua ekor anakan itu sudah mandiri, dan induknya bisa diserahkan ke pemerintah desa,” ujar Ngatini saat berbincang dengan Solopos  dan Danang.

 

Bantu Orang Tua

Selama tiga tahun terakhir, Ngatini sudah menjual dua ekor kambing dari hasil pengembangan kambing gaduhan. Dua ekor kambing itu dijual untuk biaya sekolah anaknya.

Setelah Terbit Penlok, Lahan Terdampak Tol Solo-Jogja Dikunci

Sampai sekarang Ngatini juga masih memiliki tabungan di Koperasi Unit Desa Karya Makmur untuk persiapan pembiayaan Asep saat masuk sekolah dan untuk pembelian seragam sekolah di SMKN 1 Gesi. Kini, Ngatini masih memelihara tujuh ekor kambing dari hasil pengembangan gaduhan kambing itu.

Asep membantu ibunya memberi makan ternak kambingnya dan ternak sapinya. Asep jarang mencari rumput tetapi hanya membantu orang tua untuk angkat-angkat pakan. Danang cukup senang bisa meringankan beban keluarga Asep lewat Program Siswa Mandiri.

Sempat Dikabarkan Hanyut di Sungai, Pemuda Magelang Ditemukan Selamat Tanpa Busana

“Kami ingin sejak anak SMP sudah bisa merencanakan masa depannya. Selain Asep ada siswa lainnya yang berani memelihara sendiri dengan mencari rumput sendiri untuk kambing-kambingnya. Program itu juga diawasi langsung tokoh masyarakat, seperti RT, perangkat desa, dan masyarakat sekitar. Harapannya program ini bisa terus berjalan dalam jangka waktu lama,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya