SOLOPOS.COM - Ilustrasi produk UMKM Klaten. Belakangan 20 produk makanan dan minuman olahan produksi UMKM Klaten berhasil masuk toko modern, (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, KLATEN -- Sebanyak 20 makanan dan minuman olahan skala rumahan di Klaten mampu menembus toko modern dalam beberapa waktu terakhir.

Keberhasilan menembus toko modern itu dinilai menjadi angin segar bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk terus meningkatkan produksinya ke depan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kabar gembira itu disampaikan Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Perdagangan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disdagkop) dan UKM Klaten, Supriyanto, saat ditemui Solopos.com, di Prambanan, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Ini Penjelasan Nissa Sabyan Soal Panggilan Umi dari Ayus

Sebelum menembus toko modern, berbagai bahan makanan dan minuman olahan produksi UMKM Klaten itu sudah melalui tahapan kurasi selama 1,5 bulan. Quality control seluruh bahan olahan tersebut diserahkan ke manajemen toko modern.

"Yang 20 bahan olahan itu sudah masuk semua ke toko modern. Bahan olahan itu, seperti kopi, keripik, rambak, intip, dan lainnya. Ini hasil koordinasi kami dengan toko modern juga. Selain itu, memang sudah semestinya bahan olahan masuk ke toko modern. Itu tercantum dalam Perda No. 10/2019 tengang Toko Modern," kata Supriyanto.

Baca juga: Meledak Lagi, Total 38 Warga Sambilengo Sragen Positif Corona dari Klaster Layatan

49 Toko Modern

Dia menyebut jumlah toko modern yang menyediakan tempat untuk produk olahan skala rumahan itu mencapai 49 toko modern. Total toko modern di Klaten mencapai 90 toko modern.

"Setiap toko modern yang sudah bersedia memajang hasil olahan pelaku UMKM itu enam pcs [pieces] per olahan di setiap satu unit toko modern. Sehingga totalnya enam pcs dikalikan 20. Hasil olahan itu harus ditempatkan di lokasi paling strategis," ujar dia.

Supriyanto mengatakan setiap pelaku usaha yang menitipkan hasil olahannya akan mengecek produknya ke toko modern setiap dua pekan sekali. Jika ada produk yang sudah laku, pelaku UMKM dipersilakan mengambil uang hasil penjualan.

Baca juga: Tsunami Covid-19 India, Ahli: Bisa Jadi karena Euforia Vaksinasi

"Jadi yang keliling ke toko modern itu, ya pelaku UMKM itu. Biar lebih cepat secara waktunya," imbuh dia.

Hal senada dijelaskan Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagkop dan UKM Klaten, Mursidi. Menurut dia, nantinya diharapkan seluruh toko modern di Kabupaten Bersinar dapat menampung berbagai makanan dan minuman olahan para pelaku UMKM Klaten.

"Ke depan, kami akan terus mengupayakan agar 90-an toko modern di Klaten dapat menerima makanan dan minuman dari pelaku UMKM. Jumlah makanan dan minuman pun akan ditambah. Jadi tak hanya 20 jenis makanan dan minuman olahan itu. Di sini, makanan dan minuman yang dijual yang bersifat kering karena biar tahan lama. Jika makanan basah, masa kedaluwarsanya cepat sekali," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya