SOLOPOS.COM - Tamu dari berbagai penjuru berdatangan di Solo untuk mengikuti peringatan Haul Habib Ali pada 2012 lalu (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Perputaran uang dalam momentum Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi di Pasar Kliwon, Solo, mencapai miliaran rupiah. Tren kunjungan dalam wisata religi itu meningkat dalam setiap tahunnya, bahkan mencapai lebih dari 100.000 orang pada peringatan tahun ini.

Para pengunjung haul bukan hanya dari wisatawan domestik, melainkan wisatawan luar negeri pun berbondong-bondong ke Solo, seperti dari Syiria, Yaman, Arab Saudi, Singapura, Malaysia, dan sejumlah negara-negara lain. Hal itu dimaklumi karena murid Habib Ali menyebar ke seluruh penjuru dunia, mulai dari Afrika, Eropa, Amerika, Asia, dan Asia Tenggara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang legislator asal Baluwarti, Hammi Mujadid Irsyad, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (20/2/2013), mengatakan Haul Habib Ali itu menjadi ajang kegembiraan para pedagang kaki lima (PKL). Mereka berani menyewa stan yang berukuran hanya 1 x 2 meter seharga Rp100.000/hari. Padahal harga sewa hariannya sekitar Rp2.000/hari.

“Spekulasi para pedagang ini menunjukkan tingkat keuntungan yang didapat pedagang cukup besar. Mereka ini memadati Alun-alun Keraton Surakarta Hadiningrat, Jl. Kapten Mulyadi, sampai di Semanggi. Dengan melihat kondisi perekonomian yang sedemikian padat, perputaran uangnya bisa mencapai miliaran rupiah,” terang dia.

Bukan hanya pedagang yang mendapat berkahnya, tetapi para pengusaha perhotelan atau penginapan pun panen rezeki mengingat tingkat okupansi hunian hotel dipastikan meningkat. Rumah-rumah di Kampung Arab sampai disewakan bagi para pengunjung karena banyak penginapan yang penuh. Hammi menggambarkan secara singkat tentang bagaimana penduduk Pasar Kliwon menawarkan jasa penginapan perumahan.

“Rumah-rumah di Pasar Kliwon, dan Baluwarti banyak yang disewakan. Ada yang ditawarkan Rp1 juta untuk tiga hari, ada pula yang ditawarkan Rp3 juta per tiga hari,” tambahnya.

Pengelola Wisma Syariah Kartika Pasar Kliwon, Andre Fatkhi, mengaku tingkat huniannya meningkat 100% bila dibandingkan hari biasa. Andre hanya memasang tarif Rp7,5 juta untuk 12 kamar yang disewa dengan sistem paket. Tarif penginapan Andre juga dinaikan 10-20%.

“Para tamu kami ini pesannya sudah setahun yang lalu. Dan sekarang sudah pesan lagi untuk tahun depan. Jadi para tamu ini sudah langganan lama. Rumah-rumah penduduk banyak yang buka, nilai sewanya bervariasi Rp1,5 juta-Rp2,5 juta, tergantung luasan rumah,” tambahnya.

Hal senada disampaikan tokoh keturunan Assegaf yang tinggal di Pasar Kliwon, Abdullah A.A., saat dihubungi Solopos.com, Kamis. Abdullah menyebut jumlah pengunjung Haul Habib Ali lebih dari 100.000 orang pada tahun ini. Menurut dia, mereka tidak mungkin seluruhnya tertampung di hotel dan penginapan. Karena itu tak sedikit penduduk yang membuka rumahnya untuk disewakan ke publik.
“Bukan hanya itu, seorang tukang becak pun mendapat berkah. Seorang tukang becak bisa mendapatkan uang Rp300.000/hari untuk mengantar para pengunjung karena aktivitas pengunjung cukup padat, mulai dari masjid, ke makam, dan seterusnya,” terang dia.

Abdullah menambahkan peringatan haul ini sudah ke-101 dan tren setiap tahunnya meningkat signifikan karena Habib Ali ini seorang guru besar yang memiliki murid hampir di seluruh negara di dunia. Buku-buku karangan Habib Ali, mulai dari buku ilmiah, syariah, dan sastra pun menjadi rujukan para ulama dunia.

“Salah satu kitab karangan Habib Ali akan dibacakan seusai Subuh esok. Syair-syair sanjungan kepada Allah SWT dan Kanjeng Nabi [Muhammad SAW] sangat luar biasa. Kitab itu digunakan ulama di dunia, seperti di Afrika, Amerika, Eropa, Malaysia, dan Singapura,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya