SOLOPOS.COM - Kondisi arus lalu lintas di simpang empat Nonongan saat dilakukan rekayasa lalu lintas berupa penerapan sistem contra flow di Jl. Slamet Riyadi, Rabu (18/1/2017) sore. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Haul Habib Ali Solo, arus lalu lintas di Jl. Yos Sudarso macet.

Solopos.com, SOLO — Arus lalu lintas di Jl. Yos Sudarso Solo macet parah setelah Dinas Perhubungan (Dishub) Solo melakukan rekayasa lalu lintas dengan menutup Jl. Kapten Mulyadi, Pasar Kliwon, untuk mendukung acara peringatan Haul Habib Ali Al Habsyi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantuan Solopos.com, Dishub mulai menutup Jl. Kapten Mulyadi dari simpang empat Sangkrah sampai simpang empat Baturono pada Rabu (18/1/2016) pukul 14.30 WIB. Penutupan jalan tersebut membuat kendaraan besar dari arah Surabaya yang akan masuk ke Jl. Kapten Mulyadi harus dialihkan dengan belok kanan melewati Jl. Mayor Kusmanto.

Kendaraan lantas melewati Jl. Jenderal Sudirman dan belok kanan melintasi Jl. Slamet Riyadi dengan sistem contra flow. Pada pukul 15.00 WIB, arus lalu lintas di Jl. Jenderal Sudirman dari utara ke selatan terpantau ramai lancar.

Kemacetan terjadi di Jl. Slamet Riyadi yang menerapkan sistem contra flow dari Bundaran Gladak hingga simpang empat Nonongan. Angkutan besar dan kendaraan pribadi yang melintas di Jl. Slamet Riyadi ke arah timur tidak bisa melaju lancar lantaran Jl. Yos Sudarso telah terlebih dahulu macet.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, sumber kemacetan berada di Jl. Yos Sudarso. Kendaraan angkutan besar, mobil pribadi, dan sepeda motor tidak bisa melaju lancar saat melewati Jl. Yos Sudarso karena jalan tersebut masih digunakan untuk aktivitas parkir bagi pengunjung maupun pemilik ruko.

Keberadaan roda empat maupun roda dua di tepi Jl. Yos Sudarso membuat lebar jalan yang bisa dilalui kendaraan menjadi lebih sempit. Arus lalu lintas di Jl. Yos Sudarso juga tersendat karena ada pertemuan dengan kendaraan dari Jl. Dr. Radjiman di simpang empat Coyudan.

Kabid Lalu Lintas Dishub Solo, Sri Baskoro, mengatakan kemacetan di Jl. Yos Sudarso khususnya akan terjadi saat jam-jam tertentu, yakni jam berangkat sekolah dan jam pulang sekolah. Dia yakin kemacetan karena rekayasa lalu lintas kali ini tidak berlangsung sampai 24 jam penuh.

Sri Baskoro menuturkan Dishub akan mengerahkan petugas untuk mengendalikan arus lalu lintas saat jam-jam sibuk hingga Jumat (20/1/2017) siang. “Hari pertama masih panic traffic karena perubahan yang semula Jl. Slamet Riyadi searah, jadi dua arah. Tapi kemacetan tidak akan terus terjadi. Sore bisa macet karena bersamaan dengan jam pulang sekolah. Apalagi ini hujan. Banyak masyarakat yang menggunakan mobil,” terang Sri Baskoro saat ditemui Solopos.com di sela-sela mengatur lalu lintas di Bundaran Gladak, Rabu sore.

Sementara itu, arus lalu lintas di simpang empat Nonongan juga tersendat pada Rabu sore. Kendaraan roda dua khususnya dari Jl. Slamet Riyadi arah barat banyak yang menerobos lampu lalu lintas hingga bersinggungan dengan kendaraan dari Jl. Yos Sudarso arah selatan.

Kendaraan yang menerobos tersebut sebagian besar datang dari arah jalur lambat Jl. Slamet Riyadi. Penjual makanan di simpang empat Nonongan, Suwardi, 64, menyarankan parkir di Jl. Yos Sudarso sisi timur dihapus sementara selama peringatan Haul Habib lantaran menghambat arus lalu lintas dari Jl. Slamet Riyadi.

Dia juga berharap agar Pemkot melarang pengguna kendaraan bermotor melintas di jalur lambat karena membahayakan pesepeda dan para pejalan kaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya