SOLOPOS.COM - Ribuan umat muslim mengikuti pengajian dalam rangka perayaan Haul Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al Habsyi di Mesjid Riyadh, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (10/2). Peringatan Haul Habib Ali Al Habsyi ini digelar hingga Rabu (11/2/2015). (Reza Fitrianto/JIBI/Solopos)

Haul Habib Ali, Jemaah haul Habib Ali di Pasar Kliwon diminta mewaspadai pencopet.

Solopos.com, SOLO–Jemaah dan pengunjung Haul Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi di Pasar Kliwon diminta mewaspadai aksi kawanan copet selama berlangsungnya acara. Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, kawanan copet beraksi di tengah-tengah pelaksanaan acara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua RW 009 Kampung Gurawan, Kelurahan Pasar Kliwon, Sapto Raharjo, mengatakan aksi copet selalu mewarnai hajatan akbar yang menyedot puluhan ribu pengunjung itu. Berdasarkan kasus-kasus sebelumnya, kawanan copet yang tertangkap rata-rata berasal dari luar Kota Solo. Mereka datang secara terorganisasi lalu menyebar mencari mangsa di tengah-tengah acara.

“Mereka memiliki ‘kode etik’ salah satunya ketika tertangkap, maka tak menyebut rekan-rekannya,” ujarnya ketika ditemui Solopos.com di Kampung Gurawan, Pasar Kliwon, Jumat (29/1/2016).

Sapto mengatakan kawanan copet tak hanya dilakukan kaum laki-laki. Sejumlah copet yang pernah tertangkap juga dari kalangan kaum hawa. Mereka bahkan tak sungkan berpakaian santri atau santriwati layaknya jemaah haul lainnya. “Mereka menyamar menjadi peserta haul lalu bergabung dengan jemaah lainnya. Tapi, mereka mencopet, bukan mengikuti pengajian,” paparnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua RT 002/ RW 009, Suparno. Selain copet, kawanan pencuri isi rumah juga kerap terjadi. Modusnya ialah dengan memasuki rumah warga yang disewakan di sekitar lokasi haul dengan berlagak sebagai teman atau keluarga penyewa kamar. Jika aksi mereka kepergok, mereka mengaku salah masuk kamar. “Itu juga kerap terjadi. Makanya, keamanan kampung kini ditingkatkan,” paparnya.

Upaya peningkatan keamanan salah satunya ialah dengan menutup sejumlah gang dengan portal. Gang-gang tersebut dijaga warga dan hanya keluarga serta warga setempat yang bisa melintasi. “Kita ingin acara haul ini berlangsung aman, tertib, dan menekan aksi-aksi kriminalitas,” paparnya.

Diakui Sapto, acara rutin yang menjadi agenda tahunan itu membawa dampak positif cukup besar bagi warga sekitar. Tak hanya penginapan, sejumlah warga juga mendapatkan rezeki dari berjualan, penyewaan lahan, mengelola parkir, hingga jasa kamar kecil atau toilet.

“Ada yang dikelola mandiri, namun sebagian besar dikelola RT/RW setempat,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya