SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta–
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan Pemerintah Daerah (Pemda) Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap menjadi pemimpin konsorsium dalam pembelian saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 14 persen yang menjadi hak Pemerintah Pusat.

“Sudah putus itu. Lead-nya Pemda, sekarang kan diundur (batas waktu pembelian). Lead-nya sudah jelas Pemda NTB,” tegasnya di kantornya, Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (13/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sebagai wakil pemerintah menyatakan mundur dari konsorsium karena tidak sepaham dalam porsi pembagian saham dengan Pemda NTB. Perusahaan plat merah itu menilai pembelian saham Newmont tidak akan menjadi nilai tambah jika porsi sahamnya kecil.

Ekspedisi Mudik 2024

Kendati demikian, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar meminta BUMN pertambangan itu bisa melakukan negosiasi kembali bersama Pemda NTB sebelum mengeluarkan keputusan final. Mustafa berharap Antam bisa tetap maju mengeksekusi saham Newmont sebagai wakil pemerintah pusat.

Hatta menilai, keinginan Mustafa itu merupakan hal yang wajar, karena Antam merupakan salah satu perusahaan milik negara di bidang pertambangan yang cukup besar dan kuat.

“Menneg BUMN ingin Antam tidak mengundurkan diri. Sebagai Menneg BUMN wajar-wajar saja biar Antam ikut berapa pun sahamnya,” ungkap Hatta.

Ia menambahkan, hasil rapat bersama Menteri ESDM Darwin Saleh, sudah diputuskan bahwa finalisasi divestasi Newmont ini mundur ke tanggal 23 November 2009.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya