SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Harianjogja.com, JAKARTA-Lebih dari 5.000 bahan kimia terdapat pada pewarna rambut. Beberapa dari bahan kimia itu membahayakan kesehatan, dan mengakibatkan kanker.

Pada akhir 1970-an, para ilmuwan telah menemukan 89% dari formulasi pewarna rambut mengandung bahan karsinogenik (penyebab kanker) dilarang dalam produk kosmetik di kawasan Uni Eropa berdasarkan ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Studi baru dari Universitas Lund di Swedia seperti dilansir medicaldailynews.com, para ahli menemukan bahwa penata rambut mungkin terkena karsinogen tersebut.Menurut National Cancer Institute, pewarna rambut permanen, juga disebut pewarna oksidatif, adalah yang paling berbahaya bagi penata rambut.

Pewarna oksidatif ini hampir 80% dari pewarna rambut yang ada di pasar. Bahan kimia tersebut bekerja dengan bantuan hidrogen peroksida, yang menyebabkan reaksi kimia (“intermediet” amina aromatik). Reaksi kimia menyebabkan molekul pigmen terbentuk.

Banyak amina aromatik disebut toluidines berperan menyebabkan kanker. Tepatnya, orto-toluidin (o-toluidin) terkonfirmasi sebagai karsinogenik. Secara keseluruhan, bahan kimia ini telah diduga menyebabkan kanker kandung kemih, limfoma non-Hodgkin, leukemia, dan kanker payudara.

Mengingat penyakit ini serius, maka penting bagi setiap orang untuk tahu apa yang mereka sentuh ketika kontak dengan pewarna rambut. Para peneliti mengamati kadar o-toluidin dalam darah penata rambut, bersama dengan tingkat tujuh amina aromatik lainnya.

Secara khusus, peneliti melihat struktur dalam darah yang disebut adduct hemoglobin, yang mengandung informasi paparan jangka panjang untuk karsinogen, karena menunjukkan berapa banyak molekul hemoglobin yang melekat pada molekul dari toluidines.

Pengujian metode ini pada 295 penata rambut perempuan, 32 pemakai pewarna rambut, dan 60 orang yang tidak menggunakan produk pewarna rambut dalam satu tahun.

Peneliti menemukan bahwa penata rambut membuka diri untuk o-toluidin dan meta-toluidin (m-toluidin) . Terlebih lagi, penata rambut yang melakukan perawatan rambut dan bulu setiap minggu cenderung memiliki kadar karsinogen lebih tinggi.

Temuan o-toluidin dan meta-toluidin di luar dugaan peneliti. Penelitian dilakukan di Provinsi Scania. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa bahan kimia ini menyebar ke sistem air, udara, dan pasokan makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya