SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan lalu lintas (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Angka kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di Kabupaten Sragen sepanjang Januari hingga 10 Oktober 2022 mencapai 1.087 kasus. Dari angka tersebut, jumlah korban meninggal dunia mencapai 117 orang dan luka ringan 1.186 orang. Kasus lakalantas itu didominasi kendaraan bermotor roda dua yang mencapai 1.469 unit atau 81,88%.

Angka itu mencuat berdasarkan data lakalantas yang dihimpun dari Unit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen atas seizin Kapolres Sargen AKBP Piter Yanottama, Kamis (20/10/2022) sore. Kasus lakalantas tersebut terjadi di 20 kecamatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasus tertinggi berada di wilayah Kecamatan Sragen Kota sebanyak 165 kasus, disusul Masaran dengan 114 kasus, dan Sidoharjo 102 kasus. Namun, bila dilihat dari tingkat fatalitasnya, kasus korban meninggal dunia terbanyak berada di wilayah Kecamatan Sambungmacan dengan 19 orang meninggal dunia tetapi kasus lakalantasnya hanya 72 kasus.

Sedangkan kasus di Sragen Kota hanya mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak 12 orang, Masaran 14 orang, dan Sidoharjo 16 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

“Di Sambungmacan itu ada black spot, yakni di radius 500 meter Jalan Sragen-Ngawi, tepatnya di Mahbang, Desa Karanganyar, Sambungmacan, Sragen. Daerah itu menjadi black spot karena poinnya 30. Setiap kejadian dengan korban meninggal dunia itu poinnya 10, sehingga di daerah itu minimal sudah terjadi tiga kejadian lakalantas dengan korban meninggal dunia,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Sragen, Ipda Irwan Marviyanto, saat ditemui Solopos.com, Kamis sore.

Baca juga : Kecelakaan Truk Vs Mobil di Tol Sragen, 3 Orang Meninggal

Jumlah Kecelakaan di Sragen

Data kecelakaan di Sragen sepanjang Januari hingga September 2022 menunjukkan pemilahan berdasarkan kendaraan yang terlibat dalam lakalantas didominasi sepeda motor yang mencapai 1.469 unit atau 81,88% dari total kendaraan yang terlibat mencapai 1.794 unit.

Mobil beban menempati urutan kedua kendaraan yang sering terlibat lakalantas di Sragen, yakni di angka 149 unit atau 0,83%. Mobil penumpang di posisi ketiga dengan 95 unit atau 0,53%, bus hanya 0,09%, dan kendaraan lainnya 0,36%.

Berdasarkan waktu kejadian lakalantas, kasus tertinggi terjadi antara pukul 06.00 WIB-09.00 WIB dengan 222 kasus dan pukul 15.00 WIB-18.00 WIB dengan 199 kasus.

Pada rentang dua waktu itulah, korban fatalitas juga relatif tertinggi, yakni 26 orang di pukul 15.00 WIB-18.00 WIB dan 24 orang pada rentang pukul 06.00 WIB-09.00 WIB.

Baca juga : Puskesmas Sragen Setop Pemberian Obat Sirop, Warga Minta Sosialiasi

Kemudian data kecelakaan di Sragen itu juga dipilah berdasarkan kelompok umur. Korban kecelakaan terbanyak terjadi pada kelompok umur 16-30 tahun dengan 447 orang dan 317 orang di antaranya merupakan pelajar dan mahasiswa.

Selanjutnya kelompok umur 51 tahun ke atas sebanyak 359 orang, dan kelompok umur 41-50 tahun dengan 156 orang korban. Artinya, kelompok umur 16-30 tahun merupakan kelompok pelajar dan mahasiswa.

Sementara kelompok umur di atas 51 tahun merupakan kelompok orang yang mendekati usia tua sehingga fungsi penglihatan kurang optimal.

“Orang yang sudah tua dan kurang cakap dalam berkendaraan terkadang masih menaiki motor. Padahal pandangannya kadang sudah kurang jelas,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya