SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Harianjogja.com, SLEMAN-Belum adanya pengawasan dari hulu ke hilir terhadap peredaran daging babi di DIY menjadi penyebab peredaran daging babi menjadi tidak terkontrol. Situasi ini akhirnya menimbulkan keresahan pada sebagian besar masyarakat DIY.

“Dari 109 sampel hasil olahan pangan asal hewan yang kita uji, 18 positif mengandung babi,” kata Nasirudin pegawai Balai Besar Veteriner Wates Jogja saat menyampaikan hasil penelitian yang pernah dilakukan lembaganya pada seminar Pengawasan Peredaran Daging Babi sebagai Hasil Olahan Pangan Asal Hewan,  Sabtu (14/6/2014)  di Auditorium Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) seperti rilis yang Harianjogja.com terima dari kampus setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Produk pangan yang menjadi sampel pengujian adalah bakso, abon, dendeng, nugget, sate, dan sosis. Sedangkan untuk bahan non-pangan, pihaknya menguji produk MBM (Meat and Bone Meal) dan gelatin.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dalam melakukan pengujian, kami mendapatkan sampel dari pelayanan aktif, pasif, maupun operasi pasar,” tuturnya.

Guna mengawasi peredaran daging babi, menurut Nasirudin perlu dilakukan surveilans secara konsisten, baik monitoring maupun tindakan. Dengan demikian, pemalsuan daging dapat ditekan.

Kepala Sie Diagnostik Kehewanan Dinas Pertanian DIY, Untung Suharto memaparkan temuan pada tahun 2013, juga menemukan 31 sampel positif dari 175 sampel yag diuji. Sekitar 17,71% sampel yang diuji, positif mengandung daging babi. Varian sampel yang banyak ditemukan mengandung daging babi adalah daging segar dan bakso.

Pegiat Lembaga Perlindungan Konsumen Yogyakarta, Dwi Priyono, mengungkapkan isu peredaran daging babi ini adalah hak konsumen. Menur dia, hak-hak konsumen dalam UU Perlindungan Konsumen, salah satunya adalah hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang atau jasa.

“Dalam kasus ini, konsumen tidak mendapatkan haknya atas informasi produk yang dikonsumsi,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya