SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan maut di Banjarnegara. (Dok. JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Sebanyak 51 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), sepanjang 2021. Berdasarkan data Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Banjarnegara, total ada sekitar 433 kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayahnya sejak Januari-November 2021.

“Data lakalantas sepanjang 2021 sampai bulan November untuk jumlah kejadian ada 433. Sedangkan untuk korban meninggal 51 orang, luka berat 5, dan luka ringan 533,” ujar Kasatlantas Polres Banjarnegara, AKP Erwin Chan, dikutip Suara.com, Jumat (24/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menyebut jumlah korban akibat kecelakaan lalu lintas pada 2021 ini masih tergolong tinggi. Meski demikian, jika dibandingkan jika dibandingkan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas tahun sebelumnya justru mengalami penurunan sekitar 3,99%.

Baca juga: 18 Kasus Kekerasan Seksual Banjarnegara, Terbaru Ayah Tiri Cabuli Anak

Pada tahun 2020, Satlantas Polres Banjarnegara mencatat ada 451 kecelakaan lalu lintas yang terjadi, dengan jumlah korban menninggal dunia mencapai 77 jiwa, 4 korban luka, dan 526 korban luka ringan.

“Memang kita lihat jumlah korbannya masih banyak, tapi jika dibandingkan dengan kejadian tahun 2020 mengalami penurunan. Ada penurunan fatalitas sekitar 33%. Meskipun untuk korban luka ringan tahun ini lebih banyak,” imbuhnya.

Erwin menambahkan penyebab kecelakaan lalu lintas di Banjarnegara paling banyak karena human error, atau kelalaian dari pengendara. “Penyebab kejadian lakalantas bervariasi, dari kelalaian, tidak tertib, melanggar arus, dan juga tidak konsentrasi makanya banyak laka tunggal,”sambung dia.

Sementara itu lokasi rawan kecelakaan lalu lintas di Banjarnegara, lanjut Erwin ada dua titik. Kedua titik itu patut diwaspadai pengendara yakni di Joho dan Pucang.

Baca juga: Pasar Induk Kroya Cilacap Kebakaran, 500 Kios Pedagang Hangus

Dua titik black spot tersebut berada di jalur nasional Banjarnegara. Kini pihaknya telah membuat pita/marka kejut yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan pengendara yang melintas. Selain itu, sambungnya, untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di Banjarnegara, pihaknya melakukan beberapa upaya seperti, sosialisasi dan kerjasama dengan tenaga medis untuk penanganan korban.

“Kami setiap pekan melakukan anev [analisis dan evaluasi] dan pendataan untuk penanganan yang tepat. Bekerja sama dengan tenaga medis dan rumah sakit, karena ketika kejadian tinggal penanganannya seperti apa. Yang harusnya bisa diselamatkan, tapi penanganannya tidak tepat bisa fata,” imbuhnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya