GIRIMULYO—Jalan alternatif Girimulyo-Wates di Dusun Wadas, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, rusak parah. Aspal mengelupas dan permukaan jalan bergelombang. Bahkan oleh warga, kondisi jalan seperti itu sering disebut seperti kali asat’ (sungai kering).
Kepala Desa Giripurwo, Mardi Santosa, mengungkapkan, jalan tersebut mulai rusak lima tahun terakhir. “, Jumat (20/1).
Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade
Ia menjelaskan, jalan sepanjang dua kilometer itu telah diaspal sekitar 1990-an, namun sejak itu tidak pernah ada perbaikan atau pengaspalan ulang. Jalan antar kecamatan menuju Pengasih dan Wates itu menjadi kewenangan Pemkab Kulonprogo.
Selama ini jalan tersebut menjadi jalur warga Girimulyo menuju ibukota kabupaten. Jalan itu menjadi jalur pendek, sebab jika melalui Sribit-Nanggulan-Sentolo, warga harus memutar lebih dari 10 km. “Jalan ini sangat penting untuk akses perekonomian, pendidikan dan pemerintahan,” tambahnya.
Ia mengakui, rusaknya jalan tersebut dipicu oleh seringnya kendaraan berat melintas di atasnya. Kendaraan ini berupa truk yang mengangkut hasil bumi dan kayu untuk dibawa ke kota. Faktor ini diperparah dengan kondisi tanah yang labil, sehingga banyak yang ambles. Akibatnya, jalan menjadi bergelombang.
Selain itu, permukaan aspal yang mengelupas membuat batu-batuan menonjol sehingga membahayakan kendaraan yang melintas. “Jika tidak hati-hati, maka rawan tergelincir, terutama di musim hujan seperti ini,” katanya.
Mengingat pentingnya fungsi jalan tersebut, Pemdes Giripurwo pernah mengajukan permohonan perbaikan kepada Pemkab Kulonprogo, namun hingga saat ini belum ada kabar kapan kepastian perbaikan akan dilakukan. Maryadi, warga setempat mengaku repot saat melewati jalan. “Kalau lewat harus pelan, kalau tidak, bisa jatuh nanti,” katanya. (HARIAN JOGJA/Nina Atmasari)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
