SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di bagian jalan dekat Jembatan Nusantara, Pare, Selogiri, Wonogiri yang turun dengan hati-hati, Minggu (9/8/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Konstuksi jalan sisi utara dan selatan Jembatan Nusantara di jalan lingkar kota atau JLK ruas Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Wonogiri ambles atau turun.

Akibatnya, terjadi perbedaan ketinggian antara konstruksi jembatan dan jalan. Kondisi itu dinilai membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Pantauan Solopos.com di lokasi, Minggu (9/8/2020), penurunan konstruksi jalan sisi utara jembatan lebih dalam dari pada penurunan konstuksi jalan selatan jembatan. Penurunan itu sedalam lebih kurang dua ruas jari telunjuk orang dewasa. Area yang turun dari ujung tepi jalan sisi barat hingga sisi timur.

GP Ansor Desak Polisi Tangkap Pelaku Kericuhan Di Mertodranan Solo

Banyak pesepeda, pengendara sepeda motor, dan pengemudi mobil dari arah utara maupun selatan yang memperlambat laju kendaraan sebelum melintas. Namun, tak sedikit pula yang tak memperhatikan kondisi tersebut. Alhasil, saat melintas kendaraan dari utara seperti membentur sesuatu di jalan. Sementara, kendaraan yang dari selatan seperti terjerembab ke lubang.

Pengguna jalan, Abadi, 45, warga Tawangsari, Sukoharjo, menilai amblesnya konstruksi jalan dekat Jembatan Nusantara sebelumnya tak sedalam itu. Dia mengetahuinya karena sering melintasi JLK. Saat kedalamannya belum sedalam sekarang, dia hanya merasakan sedikit getaran kendaraan saat melintas.

Namun, sekarang kendaraan yang ditumpangi bergetar lebih kencang seperti saat ban membentur sesuatu. Dia menduga konstruksi jalan dekat jembatan turun karena penimbunan yang dilakukan saat pembangunan kurang maksimal.

“Kalau dilihat dari bekasnya, kemungkinan sebelumnya pernah ambles lalu ditimbun pakai material aspal baru. Sehingga, aspal di bagian yang turun dengan aspal di bagian lain berbeda,” kata Abadi.

Favorit

Dia berharap pihak terkait segera memperbaikinya sebelum mengakibatkan kecelakaan. Menurut dia JLK sekarang menjadi jalan alternatif favorit, sehingga lalu lintasnya ramai. Terlebih, jembatan yang diresmikan Bupati Joko Sutopo, 17 Februari lalu itu kini menjadi ikon baru di Wonogiri.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum atau DPU Wonogiri, Prihadi Ariyanto, menginformasikan konstruksi Jembatan Nusantara dan JLK di sekitarnya masih dalam masa pemeliharaan kontraktor. Dia mengaku sudah meminta kontraktor segera menangani masalah itu. Pihak kontraktor pun sudah menyanggupinya.

Gercep! Cucu PB XII Putri Woelan Temui Ketua Umum PAN di Jakarta

Namun, saat ini kontraktor masih berkegiatan di Tirtomoyo. Menurut dia konstruksi jalan dekat jembatan terjadi settlement atau penurunan karena penimbunan saat pembangunan dahulu kurang maksimal.

“Sebelumnya memang pernah turun. Lalu kontraktor menimbunnya dengan material aspal. Lalu jalan turun lagi. Kontraktor segera saya kontak lagi agar segera memperbaikinya,” ucap Prihadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya