SOLOPOS.COM - Lokasi longsor di Desa Genting, Cepogo, Boyolali dipasangi water barrier pada Senin (23/5/2022). (Istimewa/Pemdes Genting)

Solopos.com, BOYOLALI – Tanah longsor terjadi di Jalur Solo-Selo-Borobudur atau SSB tepatnya di Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, pada Senin (23/5/2022) pagi.

Kepala Desa Genting, Komedi, mengatakan tanah longsor di jalur SSB terjadi sekitar pukul 05.30 WIB. Komedi mengatakan longsor terjadi secara tiba-tiba tanpa ada hujan sebelumnya. “Sudah dua hari lebih tidak ada hujan. Kejadian kemudian kami laporkan ke Polsek Cepogo sekitar pukul 07.30 WIB,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengatakan lokasi tanah longsor bukan berada pada tikungan tetapi pada jalan lurus dan tidak memakan jalan. Komedi mengatakan beberapa pihak seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali, Polres Boyolali, dan elemen terkait telah datang ke lokasi kejadian.

Ekspedisi Mudik 2024

“Alhamdulillah tidak ada kerugian karena tanah langsung tebing. Jadi tidak ada kerugian sayuran dan lain-lain,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Widodo, membenarkan kejadian tanah longsor yang terjadi di barat kantor Desa Genting.

“Untuk pengamanan dan penataan lalu lintas dilakukan oleh Dishub Boyolali dan Polres Boyolali. Tindak lanjut pemeliharaan konstruksi jalannya akan kami koordinasikan dengan Bina Marga Provinsi Jawa Tengah selaku yang berwenang untuk menindaklanjuti,” kata dia.

Baca juga: Sepanjang Jalur SSB Boyolali Rawan Longsor, Pengendara Diminta Waspada

Widodo mengatakan karena longsor menuju jurang bawah jalan, maka dipasang tanda dan rambu pengaman jalan agar tidak membahayakan lalu lintas kendaraan.

Diwawancarai secara terpisah, Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Abdul Mufid, mengatakan telah memasang water barrier di lokasi longsor untuk memberikan peringatan kepada pengguna jalan agar berhati-hati.

“Untuk water barrier tidak kami pasang di tengah jalan agar dapat berjalan dua arah bersimpangan. Namun, kami imbau untuk pengguna truk untuk dapat bergantian lewat. Mengingat jalur longsornya itu mepet jalan, takutnya nanti getaran dari truk dapat menambah longsor,” kata dia.

Baca juga: Kenapa di Boyolali Banyak Terdapat Sapi? Ini Jawabannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya