SOLOPOS.COM - Seorang pengendara sepeda motor melintas di Jalan Solo-Semarang wilayah Ampel, Boyolali, Rabu (12/5/2021). Arus lalu lintas H-1 Lebaran terpantau lengang. (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali telah memetakan daerah rawan kecelakaan lalu lintas dan jalur rawan bencana terutama tanah longsor sebagai persiapan arus mudik dan balik Lebaran 2023. Pengendara diimbau berhati-hati saat melintasi jalur-jalur tersebut.

Kepala Dishub Boyolali, M Arief Wardianta, mengungkapkan daerah rawan kecelakaan pertama yakni Jalan Boyolali-Semarang area Ampel karena kondisi jalur yang menanjak dan menurun. Lalu Jalan Prof Suharso, khususnya area tikungan Kalikiring karena jalan yang menurun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketiga, Jalan Boyolali-Kartasura kawasan Wika, Mojolegi, Teras, dan Bangak karena jalan menurun dan padat kendaraan. Kemudian Jalan Boyolali-Selo di beberapa titik seperti tikungan Irung Petruk, depan Pasar Cepogo, Simpang Tiga Tumang, dan Simpang Tiga Pasar Gebyok.

Daerah tersebut, jelasnya, memiliki kontur menanjak dan menurun dengan tikungan yang tajam. Jalan Karanggede-Andong di Jembatan Boyoromo juga masuk jalur rawan kecelakaan di Boyolali dengan kondisi padat dan jalur lintas.

Kemudian Jalan Boyolali-Jatinom, Klaten, rawan kecelakaan di tikungan permakaman Kemiri dan Simpang Tiga Sepet karena kondisi jalur padat dan jalur lintas. “Daerah rawan kecelakaan juga ada di Jalan Simo-Klego atau Lembah Gunung Madu yang merupakan jalan alternatif serta rawan longsor,” ujar Arief saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Selasa (28/3/2023).

Sementara ruas jalan yang rawan bencana di antaranya Jalur Boyolali – Selo – Magelang karena aktivitas Gunung Merapi dan Jalur Simo – Klego di Lembah Gunung Madu. Dishub Boyolali menyiapkan sejumlah jalur alternatif bagi para pengendara nanti.

Kendaraan dari arah Salatiga – Karanggede – Gemolong bisa mengambil jalur alternatif dari Traffic Light Pos Tingkir kemudian Suruh – Perempatan Karanggede sampai Klego terus ke Andong dan Gemolong, Sragen.

Jalur Alternatif

Kendaraan dari Salatiga ke Gerbang Tol Boyolali bisa mengambil jalur alternatif mulai dari Ngargosari, Ampel, kemudian ke Tlatar terus ke Pasekan dan sampai ke tujuan. Dari Salatiga ke Solo dimulai dari Kebonjeruk, Ampel, lalu Kaliwungu, kemudian Papringan, Simo, Sambi, Bangak, dan sampai di Solo.

Selanjutnya, kendaraan dari Exit Tol Boyolali ke Klaten bisa lewat Traffic Light Wika ke kiri menuju Traffic Light Randusari lalu ke kanan sampai Perempatan Doplang belok ke kanan  masuk Jalan Raya Boyolali-Jatinom, Klaten.

Kemudian kendaraan dari Exit Tol Boyolali menuju Jogja bisa ambil arah Bangjo Wika ke kanan sampai pertigaan bekas Pasar Mojosongo ke kiri lalu Pertigaan Logerit ke kanan dan Pertigaan Tugu Keris ke kiri arah Jatinom.

Jalur alternatif dari Gerbang Tol Colomadu, pengendara dari exit tol bisa ke kanan sampai Traffic Light Ngangkruk lalu ke kiri samapi Pengging dan Perempatan Tegalpule (dr Kiyat) menuju Sanggung dan sampai di Jalan Solo-Jogja.

Selanjutnya, alternatif dari ruas Jalan Boyolali – Magelang yakni melalui Boyolali – Cepogo – Selo – Jrakah – Magelang. “Puncak arus mudik diperkirakan H-2 dan H-1 Lebaran,” kata Arief.

Ia mengatakan tim dari Dishub akan ikut di posko yang telah disiapkan Polres Boyolali. Masing-masing posko akan dikirim dua orang setiap sifnya. Perkiraan posko dibuka pada 15-28 April 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya