SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p>&nbsp;Solopos.com, SUKOHARJO – Masyarakat diminta bersikap hati-hati dan tidak langsung mempercayai banyak klaim pengobatan non medis yang mampu menyembuhkan kanker. Masyarakat sebaiknya tetap mengutamakan prosedur medis dalam melakukan deteksi dini kanker dan menjalani pengobatannya.&nbsp;</p><p>Hal ini diingatkan oleh dr. Desi Mayasari, M.M.R. dari Permata Harapan Cancer Center saat berbicara dalam <em>Bincang Sehat Deteksi Dini Kanker</em> yang digelar Jamiyyah [Komite Sekolah] SD Islam Al Azhar 28 Solo Baru bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Solo di aula Kompleks Lembaga Pendidikan Al Azhar Solo Baru, Rabu (5/9/2018). Desi menyatakan bahwa banyak pengobatan berbasis herbal yang hanya mengandalkan sugesti-sugesti dalam penanganan penyakit kanker. Padahal kondisi ini justru bisa mengakibatkan penundaan penanganan medis terhadap kanker yang kemudian membuat penyakit kanker telanjur menyebar atau sudah terlalu parah sehingga menyulitkan pengobatan secara medis.&nbsp;</p><p>"Ada obat-obatan herbal yang diklaim bisa mencegah atau mengobati kanker. Bahkan ada yang diklaim bisa menggantikan vaksinasi. Ini berlebihan dan cenderung menyesatkan," kata Desi. "Banyak di antara obat-obatan itu yang baru menempuh satu tahap penelitian saja sudah diklaim bisa menyembuhkan. Padahal obat-obatan medis yang resmi harus melampaui banyak sekali tahapan penelitian sebelum bisa direkomendasikan," kata dosen di Akademi Bank Darah PMI Solo ini.&nbsp;</p><p>Terkait dengan deteksi dini kanker, Desi meminta masyarakat mewaspadai sejumlah gejala seperti penurunan berat badan tanpa sebab jelas, demam yang berkepanjangan atau terus berulang, nyeri,&nbsp;rasa lelah berlebihan yang tidak hilang meski sudah beristirahat, ada benjolan yang tidak wajar, atau luka tak kunjung sembuh. Untuk lebih memperjelas deteksi, perlu dilakukan pula deteksi secara medis seperti untuk kanker payudara dideteksi melalui USG dan mamografi, penggunaan IVA test, Papsmear, HPV test, atau kolposkopi untuk deteksi kanker serviks atau mulut rahim.&nbsp;</p><p>"Yang terbaik jika sudah mulai merasakan gejala segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi. Jangan menunda karena jika memang seseorang sudah positif mengidap kanker maka waktu bisa jadi sangat sempit untuk bertindak," kata Desi.&nbsp;</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya