SOLOPOS.COM - Orang bersepeda (linksehat)

Solopos.com, SOLO -- Sejumlah kecelakaan yang melibatkan pesepeda terjadi di Solo dalam tiga bulan terakhir. Berdasarkan data Satlantas Polresta Solo, selama Juni hingga Agustus 2020 ada enam kecelakaan.

Kasatlantas Polresta Solo Kompol Afrian Satya Permadi memaparkan meski ada kecelakaan yang melibatkan pesepeda dalam tiga bulan terakhir, dia tidak bisa memastikan apakah pesepeda itu adalah penghobi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menduga dari enam kejadian itu tidak ada korban pesepeda yang merupakan penghobi alias bersepeda karena mengikuti tren dalam beberapa waktu terakhir.

Pengajian 500 ASN Dikritik, Pemkab Sragen: Jarak Antar-Peserta 1,5 Meter

Kasatlantas Polresta Solo saat dijumpai Solopos.com di sela-sela kegiatannya pada Kamis (10/9/2020) memerinci pada Juni 2020 terdapat satu kejadian kecelakaan melibatkan pesepeda.

Jumlah itu meningkat pada bulan Juli 2020 menjadi tiga kecelakaan yang melibatkan pengemudi sepeda. Selanjutnya, pada Agustus 2020 jumlah itu menurun menjadi dua kecelakaan.

"Data ini belum saya pisah antara sepeda yang digunakan sehari-hari dengan hobi. Namun, sepertinya tidak ada [korban pesepeda karena ikut tren] dan jangan sampai ada kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pesepeda baik penghobi maupun pengguna kebutuhan sehari-hari," papar dia.

Sarat Makna, Ini Filosofi Desain Helm Pembalap Astra Honda Racing Team

Awal September Tak Ada Catatan

Kompol Afrian menambahkan pada awal bulan September ini tidak ada kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pesepeda.

Menurut dia, salah satu kecelakaan yang melibatkan sepeda terjadi pada pertengahan Juli lalu. Dalam kejadian itu, korban berinisial WDD, 70, warga Serengan, Solo, meninggal dunia sesaat setelah memperoleh perawatan di rumah sakit.

Ini 12 Produk Digital yang Segera Kena Pajak, Ada Zoom, Twitter, sampai Shopee

Korban merupakan penjual sayur dan buah menggunakan sepeda. Saat kejadian penjual sayur tersebut tengah melintas di persimpangan Jl. Bhayangkara, Solo.

Memasuki masa pandemi, jumlah pesepeda memang meningkat. Masyarakat yang semula tidak gemar bersepeda, menjadi tertarik mengikuti aktivitas olahraga itu sampai-sampai rela merogoh kocek dalam untuk membeli sepeda.

Di jalanan juga banyak ditemukan pesepeda yang beraktivitas dalam gerombolan atau tidak bergerombol namun memakai kaus sama atau senada. Ada beberapa pesepeda yang tidak mau mematuhi aturan lalu lintas sehingga memicu kecelakaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya