SOLOPOS.COM - Salah satu anggota SAR Satlinmas Korwil II menunjukkan salah satu impes yang terdampar di Pantai Kukup 2013 lalu. (IST/JIBI/dok)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Hewan laut Portuguese Man O’war (Physalia physalis) yang dikenal sebagai impes oleh penduduk lokal diperkirakan mulai muncul akhir Juni. Wisatawan diharapkan berhati-hati.

Wakil koordinator Search And Rescue (SAR) Satlinmas Korwil II Sukamto mengungkapkan lantaran angin dari tenggara sudah mulai bertiup dan cuaca menjadi dingin impes biasanya akan mulai keluar. Awalnya diperkirakan akan muncul pertengahan Juni. Namun cuaca tidak sedingin awal Juni.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

“Impes banyak dijumpai di tepi pantai kecuali pantai yang berbentuk teluk. Pasalnya di pantai berbentuk teluk, impes kesulitan menepi,” ucap dia, Minggu (15/6/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Impes memilikici ciri-ciri berwarna biru dengan bentuk seperti balon. Impes memiliki tentakel yang mengandung bisa. Jika terkena bisa menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Pada beberapa orang bisa menyebabkan sesak nafas namun tetap tidak mematikan.

Pertolongan pertama yang bisa diberikan yakni mengoleskan alkohol pada bagian tubuh yang terpapar impes. Jika sampai mengalami sesak nafas, maka harus diberikan pertolongan dengan tabung oksigen. Puncaknya diperkirakan Juli-Agustus.

Tim SAR Satlinmas Korwil II rencananya akan membuat papan info mengenai impes. Dalam papan tersebut akan dicantumkan foto impes serta keterangan mengenai impes. Rencananya akan dibuat satu papan info besar untuk dipasang di pintu TPR Pantai Baron.

“Untuk di pantai, rencananya kami akan menancapkan papan info kecil di area pasiran sehingga mudah dibaca pengunjung. Setiap pantai minimal ada lima papan info kecil,” ungkap dia.

Langkah yang akan diambil itu diharapkan mampu mengurangi jumlah wisatawan yang terkena impes. Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Marjono Pada tahun 2013, ketika cuaca dingin dan impes keluar, satu hari bisa lebih dari 200 wisatawan yang terkena.

“Tahun lalu, saking banyaknya wisatawan yang kena dan mengalami sesak nafas, kami sampai kekurangan oksigen,” tutur dia.

Tim SAR Satlinmas Korwil II hanya memiliki tiga tabung oksigen. Dua di antaranya ada di dalam ambulans. Setiap tabung oksigen maksimal bisa memberikan pertolongan kepada 20 wisatawan yang sesak nafas karena impes. Diharapkan ada dukungan dari pihak terkait untuk mengantisipasi hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya