SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Optimalisasi layanan kesehatan di tingkat desa menjadi salah satu andalan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo dalam program 100 hari kerja kepemimpinan Hasto Wardoyo dan Sutedjo

Harianjogja.com, KULONPROGO-Optimalisasi layanan kesehatan di tingkat desa menjadi salah satu andalan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo dalam program 100 hari kerja kepemimpinan Hasto Wardoyo dan Sutedjo. Kesehatan ibu dan anak serta sistem jaminan kesehatan juga mendapatkan perhatian khusus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, Dinkes Kulonprogo telah menyiapkan beberapa aksi yang dilakukan pada 100 hari kerja pertama. Diantaranya adalah revitalisasi Pondok Bersalin Desa (Polindes) serta penguatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk penanganan penyakit tidak menular di tingkat desa.

“Kami akan mengisi semua Polindes dengan 41 bidan desa dan menghidupkan kegiatan Posbindu di 40 wilayah Polindes,” ujar Hasto, Selasa (30/5/2017).

Hasto mengungkapkan, Dinkes Kulonprogo juga berupaya melakukan revitalisasi sistem Menuju Persalinan Sehat (MPS) Online untuk mendukung Pelayanan Ante Natal Care (ANC) terpadu berkualitas. “Semua ibu hamil dapat mendaftar dengan akses langsung ke penanganan ANC dan konsultasi online,” ucap dia kemudian.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kulonprogo, Bambang Haryatno berharap kasus kematian ibu dan anak dapat ditekan. Selain meningkatkan kualitas pelayanan obstetric dan neonatal emergensi komperehensif (ponek) di lima puskesmas, pihaknya juga berupaya mengendalikan munculnya penyakit tidak menular pada ibu hamil.

Hal itu mengingat ada beberapa kasus kematian ibu yang disebabnya penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan jantung.

ANC terpadu berkualitas mesti dilakukan minimal dua kali sebagai langkah antisipasi. Harapannya, ibu hamil bersangkutan bisa segera mendapatkan perawatan dan tindakan lebih lanjut apabila diketahui memiliki penyakit tertentu.

Mengenai revitalisasi Polindes, Bambang berharap jangkauan pelayanan masyarakat menjadi lebih luas dan efektif. Selain menugaskan bidan desa, peran polindes berusaha diperkuat dengan penambahan alat kesehatan pendukung.

Semua desa juga ditargetkan memiliki Posbindu, terutama untuk mengatasi berbagai penyakit tidak menular. “Sistem memang harus dibangun dengan kuat mulai dari bawah,” kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya