SOLOPOS.COM - UN 2015 di SMPLB Dharma Wanita, Madiun, Senin (4/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Hasil UN SMP untuk nilai tertinggi dipegang siswa dari Gunungkidul.

Solopos.com, GUNUNGKIDUL – Hasil Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama (SMP) kembali mendudukan Kabupaten Gunungkidul di posisi buncit. Parahnya lagi, nilai rataan juga turun 0,8 poin dibandingkan dengan hasil di tahun lalu.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Meski prestasi cenderung menurun, namun ada sedikit kebanggan yang muncul dari pelaksanaan UN lalu. Salah seorang siswi SMP Negeri 1 Wonosari, Mellina Ambriyanti memeroleh predikat terbaik dengan nilai UN 39,80.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul Bahron Rasyid mengatakan, untuk tingkat kelulusan siswa belum bisa disebut presentasenya. Sebab, kewenangan kelulusan berada di masing-masing sekolah, karena UN tidak lagi menjadi penentu utama kelulusan.

“Kami masih harus menunggu laporan dari masing-masing sekolah. Tapi untuk rekap nilai UN se-DIY sudah ada,” kata Bahron kepada Harianjogja.com, Selasa (9/6/2015).

Dia menjelaskan, rata-rata kelulusan siswa tahun ini 23,78. Posisi ini menempatkan Gunungkidul di peringkat terbawah dari lima kabupaten-kota di DIY.

“Posisi kita memang berada di tingkat paling bawah. Namun, ada yang membuat kami bangga, karena salah satu siswa bisa keluar menjadi yang terbaik,” ungkapnya.

Mantan Kepala Bidang Pendidikan Menegah ini menambahkan, prestasi terbaik itu diperoleh salah satu siswi SMP Negeri 1 Wonosari atas nama Mellina Abriyanti. Dalam UN beberapa waktu lalu, siswi tersebut memeroleh nilai 39,80. “Nilai ini menempatkan Mellina sebagai yang terbaik di DIY,” ujar Bahron.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Lanjutan Pertama Disdikpora Gunungkidul Kusmanto mengakui, jika rerataan nilai UN mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari perbandingan hasil UN tahun ini dengan di 2014 lalu. Rataan sekarang menurun 0,8 dibandingkan capaian di tahun lalu dengan rata-rata 24,58.

“Saat ini rata-ratanya hanya 23,78. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlahnya ada penurunan,” ungkap Kusmanto.

Menanggapi penurunan hasil ini, Kusmanto mengaku telah berusaha dengan maksimal. Dengan hasil ini, akan dijadikan sebagai landasan untuk penentuan kebijakan ke depan yang lebih baik lagi, sehingga nilai para siswa bisa meningkat di tahun-tahun selanjutnya.

“Ini sebagai bahan introspeksi diri. Ke depannya, kami akan berusaha lebih maksimal lagi,” katanya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya