SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Liliyana Natsir alias Butet segera menjalani kehidupan baru sebagai pegawai negeri sipil atau aparatur sipil negara (ASN) setelah gantung raket. Rupanya selain karena prestasinya di lapangan bulu tangkis, status ASN itu juga berhak disandang Butet karena kemampuan akademiknya.

Status baru Butet sebagai PNS atau ASN disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menerima mantan pasangan Tontowi Ahmad di ganda campuran itu di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (29/1/2019) pagi. Presiden mengatakan bahwa “Butet” telah menorehkan prestasi di berbagai pertandingan besar, di antaranya Olimpiade, kejuaraan dunia, hingga turnamen besar lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jokowi berharap prestasi “Butet” ini bisa menular ke pemain-pemain junior dan bisa berprestasi seperti Liliyana Natsir. “Tadi saya sampaikan, sebentar lagi [Butet] jadi PNS, jadi ASN, agar bisa memotivasi dan muter ke beberapa daerah. Apa yang akan dikerjakan, apa yang akan dilakukan agar bisa berprestasi,” kata Presiden seperti dilansir Antara.

Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi membeberkan hasil nilai ujian kompetensi dan administrasi Liliyana Natsir sangat memuaskan ketika mendaftar menjadi ASN/PNS.

“Yang pasti sangat mengejutkan sekali, bahwa ketika proses ujian kompetensi dan administrasi, dia [Liliyana] itu nilainya bagus sekali,” ujar Imam Nahrawi seusai mendampingi Liliyana Natsir bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Selasa, dilansir Suara.com.

Imam Nahrawi mengaku tak menyangka hasil seleksi dan ujian kompetensi PNS Butet, sapaan Liliyana Natsir memuaskan. “Mungkin banyak yang tidak menduga karena dia banyak di lapangan. Akan tetapi begitu masuk kepada proses seleksi dan ujian kompetensi, ternyata hasilnya sangat luar biasa Si Butet,” tandasnya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menuturkan bahwa penerimaan PNS Liliyana Natsir bukan hanya diukur dari persoalan administrasi, namun dilihat dari perjuangan dan prestasinya.

“Ke depan harus dipikirkan bersama, bahwa PNS tidak hanya diukur dari persoalan administrasi namun dari perjuangan dan hasilnya di level prestasi. Jika dia juara Olimpiade, maka tidak hanya harus mengikuti proses dari bawah akan tetapi harus ada penghargaan yang lebih besar dari itu dalam konteks pengabdian di ASN,” ucap Imam Nahrawi.

Lebih lanjut, Imam Nahrawi mengatakan nantinya Liliyana Natsir akan ditempatkan di tenaga fungsional kepelatihan dan atlet di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga. Bahkan, pihaknya akan menyiapkan posisi istimewa untuk Liliyana Natsir.

“Tentu nanti di tenaga fungsional kepelatihan dan atlet. Itu yang kami siapkan. Yang pasti Butet istimewa lah,” tandasnya.

Liliyana Natsir resmi memutuskan gantung raket pada, Minggu (27/1/2019) lalu. Acara farewell atau pesta perpisahan pun digelar beberapa jam sebelum pertandingan terakhirnya di final Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta.

Selama kariernya, Liliyana Natsir sukses meraih gelar atas nama Indonesia di level tertinggi badminton dunia. Empat gelar juara dunia (2005, 2007, 2013, 2017), tiga gelar juara All England (2012, 2013, 2014), serta satu medali emas Olimpiade (2016), menjadi bagian dari sederet prestasi yang telah ditorehkan Liliyana Natsir di kancah bulu tangkis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya