SOLOPOS.COM - Petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin COVID-19 dari Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi di Rumah SakitÊAdam Malik, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (2/11/2021). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Vaksin Covid-19 jenis Sinovac aman untuk anak-anak dan remaja sehat berusia tiga hingga 17 tahun.

Hal itu mengacu pernyataan SINOVAC Biotech Ltd. Perusahaan biofarmasi Tiongkok yang berfokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin yang melindungi terhadap penyakit menular pada manusia itu mengumumkan hasil analisis blind data.

Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi

SINOVAC Biotech Ltd. menyampaikan hasil analisis blind data menunjukkan vaksin CoronaVac atau Sinovac aman untuk anak-anak dan remaja sehat berusia tiga hingga 17 tahun. Hasil itu didapatkan berdasarkan uji klinis Fase III berbasis multicenter, kasus, acak, double-blind, dan plasebo terkontrol.

Baca Juga : Prasasti Tahun 866 Masehi Bukti Ngupit Klaten Desa Tertua di Indonesia

Ekspedisi Mudik 2024

Uji Klinis Fase III dilakukan di Chili, Malaysia, Filipina, dan Afrika Selatan. Uji Klinis Fase III melibatkan 2.140 partisipan usia 6 bulan hingga 17 tahun, termasuk 684 peserta dari sub kelompok uji klinis tingkat keamanan.

Dilansir Antara, Kamis (18/11/2021), data dari sub kelompok uji klinis tingkat keamanan Sinovac memperlihatkan efek samping setelah pemberian dosis kedua lebih rendah dibandingkan setelah dosis pertama. Efek samping yang umum dirasakan, seperti nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, dan demam. Sebagian besar efek samping dialami ringan atau sedang.

Berdasarkan hasil utama uji klinis Fase III multicenter secara global, dampak efek samping merugikan ditemukan serupa dengan uji klinis Fase I/II yang dilakukan pada remaja dan anak-anak di Tiongkok. Hasil uji klinis Fase I/II yang menilai keamanan Sinovac pada usia 3-17 tahun diterbitkan dalam jurnal medis internasional The Lancet-Infectious Diseases pada 28 Juni 2021.

Baca Juga : Keluarga Pertanyakan Keberadaan 3 Terduga Teroris, Ini Penjelasan Polri

Menurut studi, tingkat serokonversi atau perkembangan antibodi mencapai 100 persen setelah tiga bulan dari penyuntikan dua dosis Sinovac. Titer rata-rata geometrik (GMT) antibodi penetral mendekati tingkat yang tercatat pada 28 hari setelah vaksinasi. GMT itu secara signifikan lebih tinggi daripada tingkat yang tercatat pada orang dewasa dan orang tua pada 28 hari setelah vaksinasi.

Sinovac diklaim memiliki imunogenisitas yang stabil dan baik bagi anak-anak dan remaja. Sejumlah negara telah menggunakan Sinovac sebagai vaksin Covid-19 untuk anak-anak dan remaja sejak September 2021. Sejumlah negara itu, Chili, Ekuador, El Salvador, Kolombia, Kamboja, dan Indonesia. Pada akhir Oktober, China telah menyuntikkan 110 juta dosis Sinovac kepada anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang menunggu kelengkapan data keamanan vaksin Sinovac untuk diberikan kepada kelompok usia tiga tahun ke atas di Indonesia.

Baca Juga : Ayah Vanessa Angel Ajukan Hak Asuh Gala ke PN, Ini Alasannya

“Untuk Sinovac kami sedang menunggu data lebih lengkap lagi untuk bisa diberikan pada anak usia tiga tahun ke atas karena memang usia tersebut lebih rentan. Jadi membutuhkan data yang lebih lengkap lagi untuk aspek keamanannya,” kata kepala BPOM, Penny K. Lukito, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IX di Jakarta, Senin (8/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya