SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes urine. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Hasil pemeriksaan sampel urine sekitar 30 pedagang Pasar Besi Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, belum keluar hingga Kamis (1/12/2022). Seperti diketahui, sampel urine para pedagang itu diambil untuk diperiksa di laboratorium, Senin (21/11/2022).

Kegiatan yang dilakukan oleh Tim Sekolah Tinggi Kesehatan Nasional (Stikesnas) Solo itu merupakan bagian dari progam pengabdian kepada masyarakat. Selain pengambilan sampel urine, Tim Stikesnas Solo juga melakukan sosialisasi bahaya paparan logam berat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi itu disampaikan oleh salah seorang dosen pembimbing kegiatan, Wimpy, saat diwawancara Solopos.com, Rabu (30/11/2022). “Kegiatan ini untuk mencegah risiko penyakit yang disebabkan oleh logam berat di kalangan pedagang,” ujar dia.

Wimpy menjelaskan penyakit yang bisa disebabkan paparan logam berat seperti penyakit ginjal, penyakit syaraf, gangguan sistem reproduksi, dan kanker. Dengan sosialisasi yang dilakukan, diharapkan para pedagang di Pasar Besi Semanggi lebih aware.

“Banyak pekerja yang berisiko terpapar dan keracunan logam berat karena tidak menggunakan alat pelindung diri yang layak, tidak mencuci tangan dengan bersih sebelum makan, mencuci tangan menggunakan solar [solar bersifat karsinogenik],” terang dia.

Baca Juga: Niat Hati Mencari Barang Rongsok, Wong Solo Ini Malah Maling di Ruko Sukoharjo

Terkait pemeriksaan sampel urine, menurut Wimpy hinga Selasa ini belum ada hasilnya. Diperkirakan butuh waktu hingga satu bulan untuk mengetahui hasil pemeriksaan urine di laboratorium. “Urine dicek kadar logam beratnya,” urai dia.

Wimpy menjelaskan jumlah pedagang di Pasar Besi Semanggi sebenarnya sekitar 50 orang. Tapi hanya 30-an pedagang yang mengikuti kegiatan itu. Hal itu menurut informasi yang dia peroleh karena sebagian pedagang merasa khawatir ikut kegiatan itu.

“Banyak yang takut ikut kegiatan kami karena dikira tes Narkoba. Banyak yang mengira kegiatan kami tes narkoba. Makanya yang datang hanya 30-an pedagang. Sedangkan untuk urine masih kami uji laboratorium. Butuh waktu sebulan untuk selesai,” tutur dia.

Baca Juga: Diduga Korsleting, 3 Kios di Pasar Buah Mlati Kopeng Hangus Terbakar

Lebih jauh Wimpy mengajak masyarakat untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir kendati pandemi Covid-19 sudah terkendali. Selain itu penting untuk banyak minum air putih, makan makanan bergizi, dan banyak makan sayuran.

“Banyak makan sayur dan buah yang kaya antioksidan dapat menjaga fungsi ginjal. Organ ini sebagai filter darah jika darah terpapar logam berat. Maka ginjal berisiko mengalami kerusakan, salah satu tanda kerusakan ginjal bocornya protein ke urine,” papar dia.

Tim Stikesnas Solo yang terlibat dalam keiatan itu selain Wimpy yaitu Dr Enny Listiawati sebagai pembimbing, serta lima mahasiswa yaitu Anung Andita, Dinda Dwi Kusumawardani, Lencana Nurfi’ah Kadam, Trifena Wening Oksani, dan Yudistira Bayutama.

Baca Juga: Menjelang Akhir Tahun, Harga Sejumlah Bahan Pokok di Wonogiri Mulai Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya