SOLOPOS.COM - Tersangka Irjen Ferdy Sambo (tengah) turun dari kendaraan taktis sebelum rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jl. Saguling, Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/8/2022). (Antara/Asprilla Dwi Adha)

Solopos.com, JAKARTA — Lembaga Survei Indonesia (LSI) memaparkan hasil survei yang menyebutkan bahwa mayoritas publik menginginkan polisi mengungkap motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

LSI melakukan survei pada 13 hingga 21 Agustus 2022. “Desakan agar motif pembunuhan segera diungkap semakin kuat, 73,6 persen,” kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, saat memaparkan hasil survei secara daring, Rabu (31/8/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemudian, 20,9 persen respondens mengatakan motif pembunuhan tidak diungkap polisi saat ini untuk menjaga perasaan semua pihak terkait. Pengungkapan motif pembunuhan Brigadir J dilakukan saat persidangan. Sisanya, 5,5 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Persentase tersebut, kata Djayadi, lebih tinggi dari hasil survei sebelumnya oleh Indikator Politik periode 11-17 Agustus 2022. Respondens ingin motif pembunuhan diungkap sebanyak 65,6 persen.

Selain itu, ujarnya lagi, ketika respondens diajukan pertanyaan alasan terbunuhnya Brigadir J akibat adu tembak atau sengaja dibunuh, sebanyak 82,8 persen percaya bahwa Brigadir J sengaja dibunuh karena alasan tertentu. “Data ini [hampir] sama dengan data dari Indikator Politik, 82 persen,” tuturnya.

Baca Juga : Diperiksa Penyidik, Putri Candrawathi Konsisten Ngaku Korban Kekerasan Seksual

Hasil survei lainnya, menyebut masyarakat menjawab tahu soal apa yang disampaikan Polri bahwa Irjen Pol Ferdy Sambo yang memerintahkan menembak Brigadir J. Termasuk, berita soal Ferdy Sambo yang berada di lokasi kejadian.

“Di antara masyarakat yang tahu tadi cenderung percaya bahwa Irjen FS [Ferdy Sambo] yang menjadi dalang dan terlibat langsung dalam kasus pembunuhan tersebut. Itu sejalan dengan versi atau hasil penyidikan Polri,” ungkapnya.

Survei LSI ini dilakukan dengan populasi survei warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam Pemilu, yakni berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling yang diikuti 1.200 respondens. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebelumnya diberitakan Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, mengatakan dugaan motif yang mendasari pembunuhan berencana terhadap Brigadir J adalah masalah kesusilaan.

Baca Juga : Polri Tolak Surat Pengunduran Diri Irjen Pol Ferdy Sambo

“Kami sampaikan bahwa motif dipicu laporan Ibu PC [Putri Candrawathi] terkait masalah kesusilaan,” kata Sigit dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR, Rabu (28/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya