SOLOPOS.COM - GFK dan Bekraf (Detik)

Hasil survei yang dilakukan IDA, BEKRAF, dan Baidu memaparkan netizen suka membaca berita online saat libur.

Solopos.com, JAKARTA — GfK bekerja sama dengan Indonesia Digital Association (IDA), Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), dan Baidu memaparkan hasil survei mengenai kebiasaan netizen atau pengakses Internet Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana diberitakan Detik, Rabu (16/3/2016), menurut hasil survei GfK, IDA, BEKRAF dan Baidu, saat libur ternyata konsumsi berita online netizen Indonesia justru lebih tinggi dibanding hari biasa atau saat hari kerja.

Jadi kalau menurut hasil survei yang telah dilakukan GfK kepada 1521 panelis dan 775 reponden di sejumlah kota besar di Indonesia, disebutkan netizen Indonesia sudah mulai mencari informasi di ponsel sejak bangun tidur. Di hari biasa, tercatat ada sebanyak 1% netizen dalam survei yang melakukannya.

Persentesenya meningkat seiring waktu, di jam kerja persentasenya jadi 14%. Sedangkan puncaknya berada antara pukul 12.00 siang sampai 15.00 sore, yang persentasenya mencapai 26% atau paling tinggi. Setelah melewati waktu tersebut konsumsinya menurun di kisaran 17%. Namun angka ini tetap bertahan hingga menjelang tidur dengan persentase 14%.

“Tingginya konsumsi berita online di pukul 12.00 sampai 15.00 di hari biasa sepertinya karena kebanyakan dari netizen mengakses Internet dari kerjaan, menggunakan fasilitas kantor,” ujar Media Director GfK, Robin Mulyadi, di Menara Palma, Jakarta.

Tapi yang sebenarnya menarik adalah kebiasaan netizen mengakses berita ketika hari libur. Menurut hasil survei GfK, konsumsi berita online justru menggila ketika libur. Kalau di hari biasa puncaknya hanya berada pukul 12.00 sampai 15.00, maka pas hari libur justru melebar hingga pukul 18.00 sore.

Itu hasil survei untuk hari Sabtu, di hari Minggu malah lebih gila lagi. Netizen mengonsumsi berita bisa sampai pukul 21.00 dengan persentase 24%. Bahkan ketika menjelang tidur, yang rentang waktunya antara pukul 21.00 sampai 24.00, persentasenya masih lumayan, mencapai 15%.

Berita Berbau Agama Lebih Diminati

Hasil survei dan laporan GfK juga memisahkan ketertarikan netizen membaca berita online berdasarkan kategorinya. Siapa sangka kalau berita-berita berbau agama menjadi kategori berita yang paling diminati. Kategori ini mendominasi dengan persentase 31%.

Berita-berita ekonomi dan politik yang kerap mendominasi malah dipaksa berada di posisi kedua dan ketiga dengan persentase 26% dan 29%. Sedangkan berita soal isu sosial di posisi keempat yang persentasenya 23%.

Informasi lain yang dipaparkan GfK adalah kecenderungan netizen dalam mengakses situs berita. Ternyata situs-situs yang sifatnya multi-konten jauh lebih diminati dibanding situs berita yang spesifik membahas satu bidang, seperti otomotif, olahraga, dan semacamnya.

Tercatat ada sekitar 83% netizen yang lebih memilih situs-situs berita yang multi-konten. Sedangkan 17% sisanya lebih suka dengan situs berita yang spesifik. Hasil ini kemungkinan ada hubungannya dengan lanskap pemain lokal yang memang didominasi situs berita umum.

“Kami selaku praktisi industri sangat antusias terhadap hasil temuan ini. Kemajuan teknologi sekarang telah mengubah cara masyarakat mengkonsumsi informasi, yang juga kami lihat sebagai opportunity untuk menyuguhkan konten yang tepat di saat yang tepat, dan dengan cara yang tepat,” tambah Ketua IDA, Edi Taslim.

Menariknya, hasil survei yang juga dilakukan oleh lembaga riset GfK ini mengungkap fakta kalau pembaca berita online didominasi oleh kelompok usia 33 hingga 42 tahun, dengan jumlah laki-laki yang mendominasi ketimbang perempuan.

Robin Muliady juga menjelaskan hasil survei itu diambil berdasarkan dari segi status sosial ekonomi. “Mereka yang suka membaca berita online rupanya berasal dari kelas A dan kelas B,” ujarnya, dilansir Liputan6.com, Rabu.

“Dari 11 kategori yang telah diteliti, konten hiburan dan isu sosial rupanya jadi konten paling banyak dibaca. Hiburan dan isu sosial mendapatkan persentase cukup tinggi, yakni 73% hiburan dan 70% sosial,” Robin melanjutkan.

Sementara, pembaca di Indonesia dinilai lebih menyukai situs media yang memiliki konten yang bervariasi ketimbang situs media yang memiliki konten spesifik. Meski begitu, cara pembaca mencari konten berita rupanya masih didominasi oleh search engine dengan persentase sebanyak 31%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya