SOLOPOS.COM - Ilustrasi hitung suara Pemilu 2014 (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO —Tujuh incumbent  atau petahana calon anggota lembaga legislatif (caleg) DPRD Kota Solo di Daerah Pemilihan (Dapil) Jebres dipastikan bakal melenggang ke Gedung DPRD di Karangasem, Laweyan, Solo. Sementara dua caleg incumbent lainnya diprediksi tumbang.

Prediksi itu berdasarkan olah data hasil hitung cepat (quick count) Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Jebres dan DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo per Jumat (11/4/2014) pukul 15.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo Agus Sulistyo pernah menerangkan mekanisme penghitungan jumlah kursi per partai politik (parpol) dan penentuan caleg terpilih. Pertama, penghitungan kursi didasarkan pada bilangan pembagi pemilih (BPP) yang diperoleh dari hasil bagi total suara sah dengan jumlah kursi. Kedua, penghitungan kursi selanjutnya didasarkan pada perangkingan sisa suara terbanyak yang dimiliki masing-masing parpol.

Berdasarkan asumsi hitung cepat dari DPC PDIP Solo, BPP diperkirakan 6.242 suara. Bila mengacu pada asumsi hitung cepat Panwascam Jebres, maka BPP diprediksi 3.815 suara. Dari dua asumsi tersebut, BPP 6.242 suara yang mendekati akurat.

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan BPP tersebut, PDIP di Dapil Jebres dengan total suara yang diperoleh 44.264 suara dipastikan mendapat tujuh kursi. Ketujuh kursi itu kemungkinan besar diisi oleh lima caleg petahana, yakni Honda Hendarto, Y.F. Sukasno, Hery Jumadi, Yulianto Indratmoko, dan Sony Warsito plus dua caleg pendatang baru, yakni Putut Gunawan dan Elizabeth Pudjiningati.

Partai Gerindra dipastikan mendapat satu kursi dengan mengantongi suara lebih dari BPP (6.837 suara). Caleg nomor urut tujuh M. Irawan Purnomo diprediksi yang bakal mengisi kursi itu. Sementara tiga parpol lainnya menyusul dengan mengandalkan penghitungan sisa suara atau perangkingan suara terbanyak, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dengan satu kursi, Partai Demokrat dengan satu kursi, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan satu kursi.

Ketua DPD PAN Solo, Umar Hasyim, yang juga caleg petahana dipastikan mengisi perolehan satu kursi dari PAN karena suaranya paling dominan dibandingkan caleg PAN lainnya di Dapil Jebres. Sementara satu kursi untuk Partai Demokrat akan diperebutkan oleh dua caleg petahana, yakni Nindita Wisnu Broto dan Suranto yang paling kuat di antara caleg Partai Demokrat lainnya di dapil itu. Ketua DPD PKS Solo Sugeng Riyanto pun siap menggantikan posisi Muh. Rodhi untuk duduk di kursi DPRD Solo.

Sejumlah caleg tersebut sesuai dengan prediksi Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Jebres, Solo, Muh. Muttaqien. Menurut dia, untuk perolehan kursi Partai Demokrat kemungkinan besar akan diisi Nindita Wisnu Broto.

Analisis Muttaqien itu didasarkan pada hasil quick count yang diadakan di internal Panwascam Jebres yang per Jumat (11/4) sudah mencapai lebih dari 60%. “Berdasarkan laporan yang saya terima, Nindita yang paling kuat. Yang jelas ada dua caleg incumbent yang bakal tumbang, yakni Suranto dari Partai Demokrat dan Bambang Triyanto dari Partai Golkar,” tandasnya.

Terpisah, pengamat politik Solo, Didik Wahyudiono, menyatakan pihaknya jauh hari sudah memperkirakan perolehan suara untuk PDIP. Menurut dia, basis massa PDIP terbesar di Kota Bengawan itu memang di Dapil Jebres. Oleh karenanya, bagi Didik, tidak mustahil bagi PDIP untuk mendapatkan tujuh kursi pada pileg tahun ini.

“Basis massa PDIP kedua itu ada di Pasar Kliwon-Serengan, Banjarsari, dan Laweyan. Ketika PDIP mendapatkan tujuh kursi di Jebres itu merupkan dampak positif atas pencapresan mantan Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi). Efek Jokowi ini hanya dirasakan di Solo saja karena faktor kedekatan dengan masyarakatnya,” tegasnya.

Bagi Didik, suara Partai Demokrat yang anjlok secara nasional dipastikan akan berimbas ke daerah, termasuk di Dapil Jebres. Didik membenarkan bila kemungkinan besar caleg petahana Partai Demokrat di Jebres harus tumbang. “Kemungkinan bisa terjadi di dapil lain, seperti Banjarsari. Berbeda dengan Partai Gerindra yang sudah lama diprediksi bakal naik kursinya. Kalau di Jebres dapat satu kursi, itu logislah karena pascapileg 2009, Gerindra ini relatif lebih terkonsolidasi,” tegasnya.

Dia menambahkan PKS juga terlihat lebih solid. Tapi, isu nasional bagi PKS tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi partai di daerah. Menurut dia, PKS bisa bertahan di satu kursi sudah bagus. “Nah, Partai Golkar hilang di Jebres. Saya kira untuk Golkar ini baru presentase suara, belum pada persentase kursi yang baik,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya