SOLOPOS.COM - Pius Lustrilanang (antara)

Solopos.com, JAKARTA – Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Pius Lustrilanang melalui akun facebooknya menyatakan ada pihak-pihak yang menyalahartikan ungkapannya. Pius mengaku statusnya tidak dijelaskan dengan komplet.

Pius Lustrilanang mengunggah tulisan berjudul BEROPOSISI SAMA TERHORMATNYA DENGAN MEMERINTAH berisi pengakuan hasil perhitungan situs www.kawalpemilu.org, yang sementara menunjukkan keunggulan Jokowi-JK atas Prabowo-Hatta. Menurutnya status itu tak bermaksud mengakui kekalahan Prabowo-Hatta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Maksud Pius lewat tulisan itu, dirinya ingin menyindir sejumlah pihak. Pertama, dia ingin menyindir situs kawalpemilu.org. Kedua, dia ingin menyindir kubu Jokowi-JK. Ketiga, anggota Timses Prabowo-Hatta ini ingin menyindir parpol yang berencana hengkang dari Koalisi Merah Putih.

Ekspedisi Mudik 2024

Pius menyindir kawalpemilu.org yang menurutnya telah menunjukkan pemenang Pemilu 2014, padahal KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu belum mengumumkan resmi hasil Pilpres 2014.

Pius menyindir Jokowi lantaran Gubernur DKI nonaktif itu belum juga menyatakan siap untuk kalah. Padahal Prabowo, rival Jokowi, sudah menyatakan kesiapannya untuk kalah.

Terakhir, Pius bermaksud menyindir parpol-parpol yang ingin hengkang dari Koalisi Merah Putih. Menurutnya, tak seharusnya politisi hanya berambisi mengejar kekuasaan di pemerintahan.

Ini pernyataan Pius dalam status facebooknya seperti dikutip Solopos.com, Jumat (18/7/2014);

Saya tidak pernah menyebut siapa yang menang dan siapa yang kalah. Kenapa tulisan saya dipelintir seolah-olah saya sudah menyatakan kalah? Dalam tulisan saya yang berjudul “BEROPOSISI SAMA TERHORMATNYA DENGAN MEMERINTAH” saya menyatakan 5 hal penting:

  1. Kata “cuma ada yang tertukar” di akhir alinea pertama, menegaskan masih ada perbedaan soal siapa yang menang.
  2. Menghormati siapapun yang telah mengawal proses pemilu supaya berlangsung jujur dan adil.
  3. Yang kalah harus siap beroposisi, dan yang menang siap memerintah adalah pernyataan yang berulang kali disampaikan Prabowo. Masalahnya pernahkah Jokowi menyatakan hal yang sama?
  4. enghimbau setiap elit untuk berdisiplin dalam berkoalisi. Kalau koalisinya kalah, berdisiplinlah untuk beroposisi. Jangan kemudian loncat gerbong gara-gara hanya ingin berkuasa.
  5. Disiplin dalam berkoalisi akan punya efek penyederhanaan sistem kepartaian dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya