SOLOPOS.COM - Pesan Prabowo Subianto di Youtube (Youtube)

Solopos.com, SOLO – Salah satu calon presiden, Prabowo Subianto memutuskan mengundurkan diri dari proses pemilihan presiden (Pilpres) 2014. Keputusan itu ia ambil lantaran menilai banyak terjadi kecurangan selama proses pemungutan suara yang terjadi di beberapa daerah. Sebelum mengambil langkah melaporkan kecurangan tersebut ke Makamah Konstitusi (MK), Prabowo mengungkapkan rasa kekecewaannya yang ia unggah melalui situs Youtube.

Di situs berbagi video tersebut, Prabowo mengungkapkan kekecewaannya lantaran pilpres 2014 dinilainya terdapat banyak kecurangan yang terlalu masif dan sistematis. Penyelenggara pemilu juga dinilainya telah memihak salah satu kontestan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berbagai protes dan imbauan yang dilancarkan oleh dirinya sebagai calon presiden bersama wakilnya, Hatta Rajasa juga tak pernah dihiraukan. Rekomendasi dari Banwaslu di bebepa tempat menurutnya tak pernah diindahkan.  Dengan berbagai temuan pelanggaran tersebut, Prabowo menganggap pemilu yang dilakukan kali ini telah gagal, tidak sah, dan melanggar kaidah demokrasi.

“Dengan sangat sedih dan sangat menyesal kami mengatakan bahwa pemilu ini sesungguhnya gagal, bahwa pemilu ini tidak sah, bahwa pemilu presiden ini melanggar kaidah-kaidah demokrasi. Apabila kita merestui keputusan ini, berarti kita merestui sebuah kecurangan,” ujar Prabowo melalui akun Youtubenya, Prabowo Subianto Djojohadikusumo yang diunggah pada Jumat (25/7/2014).

Hasil Pilpres 2014, pleno KPU rekapitulasi nasional yang dilaksanakan pada Selasa (22/7/2014) lalu telah menetapkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pemenang Pilpres 2014.

Dalam hasil sidang pleno rekapitulasi suara nasional yang diselenggarakan KPU, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapatkan suara sebanyak 62.262.844 suara atau setara dengan 46,85%.

Sedangkan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapatkan suara sebanyak 70.633.576 atau setara dengan 53,15% dengan selisih keduanya yakni 8.370.732 suara dan suara sah 132.896.438 suara.

Bersambung: Berikut cuplikan pidato Prabowo Subianto yang disiarkan di Youtube:

Berikut cuplikan pidato Prabowo Subianto yang disiarkan di Youtube:

“Negara ini dalam kondisi memprihatinkan. Saya turut berjuang untuk membangun bangsa Indonesia yang demokratis. Komitmen saya terhadap demokrasi sudah saya buktikan saat saya masih menjadi prajurit, panglima, memimpin 33 batalion, atau hampir sepertiga kekuatan Angkatan Darat di bawah kekuasan saya.

Dan saat saya dituduh kudeta untuk mengambil alih kekuasaan pada 1998, saya buktikan bahwa saya tidak elakukan apa yang dituduh saya rencanakan. Bahkan saya turun jabatan dengan tanpa membantah pada atasan.

Kita siap mati untuk rakyat. Saya sudah buktikan selama karier saya, saya berkali-kali pertaruhkan nyawa saya untuk bangsa dan negara. Saudara-saudara boleh bertanya pada mantan anak buah saya yang jumlahnya ribuan di mana-mana. Tanyakan mereka apakah Prabowo Subianto pernah meninggalkan tugas di medan rakyat. Apakah saya berada di garis depan, di depan desing peluru, atau di dalam markas yang aman di garis belakang.

Saya sebagai patriot bersumpah untuk membela dan membangun bangsa saya. Dalam menjalankan sumpah itu, untuk membela dan membangun bangsa saya yakin bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang terbaik. Karena itu saya terjun ke politik sudah 10 tahun lebih, mengikuti pemilu 3 kali, saya bangun sepbiuah partai dari nol, berkeliling dari kabupaten ke kabupaten, dari desa ke desa, provinsi ke provinsi, memang banyak yang belum saya sentuh karena negara kita ini besar.

Saya telah menyampaikan ke beberapa koran, beberapa majelis, bahwa bangsa kita mengalami keadaan yang janggal. Di mana kekayaan bangsa kita tidak tinggal di RI, kekayaan kita mengalir terus keluar. Karena itu saya berjuang untuk mengubah sistem ini, berjuang untuk menghamankan kekayaan rakyat dan negara.

Saya berbicara dari hati yang paling dalam, saya percaya bahwa demokrasi harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Karena itu melaksanakan pemilu adalah harapan kita semua. Mandat diberikan dari rakyat kepada siapapum, diberikan secara benar-benar, adil bersih secara jujur. Esensi demokrasi adalah pemilihan bersih dan jujur.

Dalam pemilihan presiden yang baru lalu, ternyata kita temukan kecurangan-kecurangan yang terlalu banyak, terlalu masif, teralu sistematis. Kita juga mengalami penyelenggara pemilu tidak adil memihak salah satu kontestan, protes-protes kami dari pasangan capres no 1 tidak dilakukan, rekomendasi Bawaslu beberapa tempat tidak dihiraukan.

Tim hukum kami dan tim datan kami telah menemukan indikasi kecurangan yang cukup besar.
Karena itu dengan sedih dan menyesal, kami mengatakan pemilu ini gagal, pemilu ini tidak sah, pemilu presiden ini melanggar kaidah demokrasi.

Bahwa apabila kami merestui keputusan ini, kami meresetui sebuah kecurangan, sebuah kebohonan, ketidakbenaran.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya