SOLOPOS.COM - Hanafi Rais (JIBI/Dok)

Solopos.com, JAKARTA — Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga putra mantan Ketua Umum PAN Amien Rais, Hanafi Rais, mengucapkan selamat kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang unggul dalam penghitungan data C1 dan real count beberapa pihak. Calon anggota legislatif terpilih ini pun menyampaikan lima pesan terkait Pilpres 2014 ini.

Pertama, sebagai generasi muda Indonesia, dia mengingatkan bahwa tujuan utama berdemokrasi adalah menghargai pilihan rakyat. Pilpres 2014 sebagai bentuk pesta demokrasi harus tetap menjadi pestanya rakyat Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Oleh karena itu, proses Pilpres 2014 tidak boleh membawa rakyat Indonesia menjadi saling membenci dan terpecah belah, yang justru akan menyengsarakan rakyat Indonesia,” kata Hanafi melalui keterangan tertulisnya kepada Detik, Minggu (20/7/2014).

Kedua, Hanafi Rais mengingatkan bahwa setelah Pilpres 2014 ini, masih banyak tugas berat yang harus dikerjakan untuk menyelamatkan Indonesia dari berbagai persoalan dan ancaman bangsa.

Ketiga, sebagai generasi muda Islam Indonesia, Hanafi Rais mengajak semua pihak pada Ramadan ini agar meninggalkan segala nafsu kebencian, dan amarah. Dua nafsu itu menurut dia bisa menimbulkan dampak negatif dalam proses berdemokrasi. “Ukhuwah Islamiyah demi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia harus kembali ditegakkan di dalam bulan suci ini,” kata Hanafi.

Keempat, sebagai generasi muda Partai Amanat Nasional (PAN), dia mengucapkanterima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta). Pasangan nomor urut satu itu dinilai telah menjaga secara aktif proses demokratisasi Indonesia melalui Pilpres 2014.

“Kami berterima kasih pula kepada Komisi Pemilihan Umum [KPU] yang telah bekerja keras untuk menjaga dan mengawal proses pemilihan umum yang jujur, bersih dan transparan,” papar Hanafi.

Terakhir, sebagai generasi muda PAN, dia mengajak kepada semua calon pemimpin bangsa, baik yang di lembaga eksekutif maupun di lembaga legislatif, untuk selalu menjaga kebersamaan.

“Kita harus tetap menjaga semangat reformasi untuk menyelamatkan Indonesia dari kemiskinan, dari kebodohan, dari ketertinggalan, dari dominasi asing, dari segala bentuk korupsi, kolusi, nepotisme, serta dari potensi konflik dan intoleransi,” kata pria kelahiran Chicago, 9 Oktober 1979 itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya