SOLOPOS.COM - ilustrasi quick count (Google img)

Solopos.com, SOLO—Hasil Pilpres 2014 versi quick count alias hitung cepat masih menimbulkan kontroversi. Ketua Komisi Hukum Dewan Pers, Yosep Stanley Adi Prasetyo, mengusulkan agar setiap media baik cetak dan elektronik berani memuat hasil perhitungan cepat atau quick count hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) tanpa pilih-pilih.

“Masalah quick count perlu dibikin aturan. Apabila [media] mau mengutip hasil quick qout, kutiplah semua, baik yang memenangkan atau mengalahkan calon [presiden dan wakil presiden]!” kata Stanley saat dijumpai Solopos.com setelah mengisi acara diskusi terbuka yang diselenggrakan AJI Solo di Balai Muhammadiyah, Sabtu (12/7/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Stanley mengatakan selain mengutip hasil quick count, media bertanggungjawab untuk menjelaskan kepada publik tentang metode dan kemungkinan perbedaan hasil perhitungan Pilpres dari setiap lembaga penyurvei.

“Media kemudian memilii hak untuk menjelaskan afiliasi politik atau sikap kerja sama politik mereka. Perbedaan hasil quick caunt memang harus berlandaskan data yang jelas dan pasti. Karena yang perlu diingat oleh semua pihak, quick count adalah perhitungan sementara yang belum final,” ujar Stanley.

Stanley menambahkan Dewan Pers memang mengijinkan media untuk mengtakan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Namun,  Dewan Pres juga telah mengingatkan jauh hari bahwa media harus tetap netral dalam setiap pemberitaan.

“Memuat salah satu hasil quick count Pilpres memang bisa untuk melihat sikap suatau media. Tapi begini, yang perlu saay tekankan bahwa media boleh saja mengatakan berpihak namun berita mereka tetap independen, sesuai atau berdasarkan kode etik jurnalistik serta nilai-nilai dasar professional wartawan. Termasuk memberikan ruang kepada orang yang berbeda pendapat,” imbuh Stanley.

Stanley memberikan contoh media yang mempu menjaga netralistas dalam memberikan berita meski telah mengatakan keberpihakan kepada salah satu pasangan presiden yakni, Jakarta Post.

Jakarta Post berpihak kepada pasangan capres dan cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) namun tetap memberitakan berbagai hal mengenai Prabowo-Hatta sesuai dengan porsi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya