SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, didampingi kepala OPD mengecek pelaksanaan pilkades di Desa Gebyog, Kecamatan Mojogedang, Rabu (11/3/2o20). (Solopos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pemilihan Kepala Desa atau Pilkades serentak Karanganyar yang diikuti tujuh desa, Rabu (11/3/2020), berjalan lancar dengan hasil dua petahana tumbang.

Di sisi lain, satu petahana kembali terpilih, sedangkan selebihnya merupakan wajah baru. Dari hasil pilkades serentak gelombang III 2020 Karanganyar itu juga terungkap ada dua perangkat desa yang terpilih menjadi kades.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua perangkat desa yang terpilih menjadi kades yakni di Desa/Kecamatan Karangpandan dan Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu. Sementara satu orang petahana yang kembali terpilih, yakni Suyadi di Desa Dawung, Kecamatan Matesih.

Proyek Flyover Purwosari Solo Sudah Sebulan Berjalan, Bagaimana Progresnya? 

Dua petahana yang tumbang adalah Kades Pendem, Kecamatan Mojogedang, Heru Murwanto, yang kalah dari Mardiyanto dan petahana Desa/Kecamatan Karangpandan, Tamlika, yang dikalahkan perangkat Desa Karangpandan, Danan Edy Ruslanjari.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, memantau pelaksanaan pilkades serentak di tujuh desa tersebut. Menurut dia, partisipasi masyarakat menggunakan hak pilih mencapai 90%.

Tetapi data yang dihimpun dan hasil penghitungan Solopos.com, partisipasi masyarakat berkisar 81% hingga 89% di tujuh desa tersebut.

Agus Fatchur Rahman Eks Bupati Sragen Keluar Penjara Bawa Seekor Ayam

"Sebetulnya itu menunjukkan satu kedewasaan masyarakat. [Mereka] sudah berkali-kali mengikuti pemilu. Sudah biasa, enggak berlebihan. Mereka menggunakan hak pilih, berpartisipasi itu bagus. Tapi enggak euforia. [Mereka] cukup rasional," kata Bupati saat berbincang dengan wartawan saat meninjau pilkades di Balai Desa Gebyog, Kecamatan Mojogedang.

Bupati Berharap Masyarakat Tetap Bersatu Apa Pun Hasil Pilkades

Dia mengapresiasi kinerja panitia pilkades tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten. Yuli, sapaan akrabnya, menyampaikan harapan agar masyarakat tetap bersatu setelah penghitungan suara selesai.

"Kesiapan panitia ini mantap. Hal-hal kecil di luar dugaan bisa terantisipasi. Semoga setelah penghitungan suara bisa mulus. [Apabila hasil pilkades Karanganyar] belum sesuai harapan pihak-pihak tertentu tidak boleh terpancing," ujar dia.

Perempuan Lansia Solo Ditodong Pisau Saat Tunggu Taksi di Pertokoan Jl. Kolonel Sutarto

Ketua Panitia Pilkades Gebyog, Suwarna, menyampaikan rata-rata warga yang merantau itu pulang saat Lebaran dan tidak menggunakan hak pilih mereka pada pilkades kali ini.

"Mereka merantau ke Jakarta. Pulang hanya satu tahun sekali saat Lebaran. Ada juga yang meninggal setelah DPT ditetapkan. DPT ditetapkan Desember 2019. Ada juga yang sakit sehingga tidak datang saat pilkades," ujar Suwarna saat berbincang dengan wartawan.

Hal senada disampaikan Ketua Panitia Pilkades Pendem, Sunarso. Selain merantau, warga lanjut usia tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS) karena kondisinya tidak memungkinkan.

Eksekusi Lahan Sengketa Sriwedari Solo, PN Tak Gubris Perlawanan Pemkot

Panitia tidak mengakomodasi warga yang tidak bisa datang ke TPS dengan alasan apa pun. Panitia memprioritaskan penyandang disabilitas, lansia, perempuan hamil, perempuan membawa bayi/balita, orang sakit yang datang ke TPS.

"Bahkan anak sekolah maupun karyawan atau buruh pabrik, kami dahulukan. Petugas keamanan dan panitia mendampingi. Kami siapkan jalur khusus dan dikawal sejak masuk hingga keluar TPS," kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya