SOLOPOS.COM - Hadi Rudyatmo dan Purnomo bersepeda ke Kantor KPU Kota Solo, Minggu (26/7/2015). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Hasil Pilkada Solo kembali menempatkan Rudy-Purnomo kembali memimpin Kota Solo. Mereka harus segera menentukan nasib ratusan ribu peserta PKMS silver.

Solopos.com, SOLO — Pasangan petahana F.X. Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo siap tancap gas menjalankan program kerja di bidang kesehatan dan pendidikan. Dua bidang itu menjadi fokus utama yang segera dikerjakan, setelah resmi dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Wawali) periode 2015-2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rudy, sapaan akrabnya ketika dijumpai Solopos.com di kantor Sekretariat DPC PDIP, Rabu (9/12/2015) petang, mengatakan lebih dulu bakal melihat postur APBD Solo 2016. Hal ini terkait dengan rencana program yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan. “Bidang kesehatan dan pendidikan menjadi fokus utama kami,” kata Rudy.

Di bidang kesehatan, Rudy mengatakan bakal mencari solusi nasib bagi para pemegang program pemeliharaan kesehatan masyarakat Solo (PKMS) jenis silver. Diketahui, sebanyak 226.800 warga pemegang kartu PKMS silver bakal kehilangan hak layanan kesehatan dengan dibiayai APBD mulai tahun depan. PKMS yang merupakan program kerja pasangan Wali Kota Joko Widodo (Jokowi) dan Rudy kala itu, tak bisa dijalankan lagi karena harus melebur dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“PKMS gold itu sudah jelas akan tetap dikaver APBD, tapi nasib PKMS silver ini nanti yang segera kami carikan solusi. Mudah-mudahan ada solusinya,” kata Rudy.

Sementara di bidang pendidikan, Rudy akan memfokuskan program kerja disesuaikan dengan Nawacita Presiden Jokowi, yakni wajib belajar 12 tahun tanpa pungutan. “Nanti kita lihat dulu tanpa pungutan ini seperti apa. Kami akan minta regulasi dari Kementerian Pendidikan,” katanya.

Selain itu, Rudy mengatakan persoalan pengentasan kemiskinan juga akan menjadi program kerjanya. Ia siap mengentaskan kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja baru untuk warga Solo selama kepemimpinannya untuk lima tahun ke depan. Dirinya mengakui jika angka kemiskinan di Solo masih cukup tinggi. “Saya bersama-sama dengan Pak Purnomo [Achmad Purnomo] memiliki kewajiban untuk mengentaskan kemiskinan,” katanya.

Rudy mengatakan pentingnya menciptakan lapangan kerja baru. Menurutnya, melalui lapangan kerja tersebut dapat mengurangi angka kemiskinan di Solo. Terlebih warga yang selama ini belum memiliki pekerjaan akan terwadahi dengan adanya lapangan kerja baru tersebut. Dengan demikian, sedikit demi sedikit angka kemiskinan di Solo akan menurun. Kesejahteraan warga juga akan meningkat seiring dengan adanya lapangan pekerjaan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya