SOLOPOS.COM - Piramida di Mesir (dailymail.co.uk)

Hasil penelitian terbaru menunjukkan bagaimana Piramida Giza dibangun.

Solopos.com, SOLO – Piramida raksasa di Mesir terus menjadi tanda tanya besar bagi arkeolog. Tak cuma misteri kehidupan di masa itu, teknik pembangunannya pun menjadi salah satu perhatian besar arkeolog.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dilansir Okezone dari IB Times, Selasa (26/9/2017), Piramida Giza merupakan piramida yang tertua dan satu-satunya yang selamat dari Tujuh Keajaiban Dunia. Bangunan ini dibangun selama periode 20 tahun dengan menggunakan batu kapur yang bersumber dari Tora, dan granit dari selatan Mesir.

Strukturnya yang memesona orang-orang selama ribuan tahun dan tetap menjadi konstruksi buatan manusia tertinggi di Bumi hingga abad pertengahan.

Dibangun sebagai makam untuk firaun (raja Mesir kuno), Piramida Giza berdiri pada ketinggian 481 kaki atau 146 meter yang mengesankan orang-orang serta menjadi piramida terbesar dari semua piramida.

Namun, sejarawan sejak lama kebingungan bagaimana orang-orang dengan alat yang relatif primitif berhasil mengangkut sekira 800 ton bahan setiap hari dari Aswan yang jaraknya 500 mil setara 804 Km ke selatan.

Kini, papirus kuno, perahu, dan sistem pengairan telah mengungkapkan kompleksitas infrastruktur yang diciptakan oleh orang-orang Mesir untuk melengkapi struktur piramida.

Sebuah gulungan kuno yang ditulis oleh seorang mandor bernama Merer ditemukan di pelabuhan Wadi Al-Jarf, yang merupakan satu-satunya catatan tangan pertama yang mencatat bagaimana piramida dibangun.

Ditulis pada papirus kuno (kertas nabati yang digunakan di wilayah tersebut pada saat itu), Merer mengatakan ribuan buruh mengangkut 170.000 ton batu kapur sepanjang Sungai Nil dengan menggunakan perahu kayu, yang disatukan oleh tali.

Diperkirakan 2,3 juta blok batu kapur diangkut melalui sistem kanal yang dibangun khusus ke pelabuhan pedalaman yang hanya beberapa meter dari dasar piramida. Arkeolog Mark Lehner, seorang akhi Eygptologi juga menemukan jalur air yang berabad-abad berada di bawah Piramida Giza.

“Kami telah menemukan cekungan saluran sentral, yang menurut kami merupakan area pengiriman utama ke kaki dasar daratan tinggi Giza,” ujarnya.

Arkeolog juga menemukan sebuah perahu yang dirancang untuk Khufu, yang merupakan firaun kedua dari dinasti keempat yang memerintah Mesir antara tahun 2609 SM – 2584 SM.

Dipercaya oleh sejarawan, perahu itu dirancang agar Khufu berlayar ke alam baka. Meski bagian-bagian penting perahu itu telah diperbarui pada 1980, teknologi 3D telah membantu peneliti menyoroti bagaimana piramida Giza dibangun.

Para ilmuwan menemukan perahu tersebut disusun dengan lingkaran tali, dan teknik ini kemungkinan juga digunakan untuk mengangkut blok batu kapur besar dari Aswan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya