SOLOPOS.COM - Tato di mumi Mesir kuno (Live Science)

Hasil penelitian mengungkap rahasia makna tato di mumi wanita Mesir kuno.

Solopos.com, SOLO – Wanita Mesir kuno kerap menghiasi tubuh mereka dengan tato. Hiasan dan coraknya pun beragam mulai dari kuntum bunga, sapi, dan mata suci. Apa makna di balik tato tersebut?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lambang tersebut diduga berkaitan dengan status keagamaan atau praktik ritual wanita tersebut. Dikutip dari Live Science, Selasa (10/5/2016), mumi dengan tato ditemukan di situs Deir el-Medina, di tepi barat Sungai Nil. Antara 1550 hingga 1080 SM, situs tersebut adalah sebuah desa tempat tinggal seniman dan pekerja yang membangun makam-makam kaum ningrat di Lembah Para Raja.

Seorang ahli bioarkeologi di Stanford University, Anne Austin, yang bekerja untuk Lembaga Arkeologi Oriental Prancis, kali pertama mengamati simbol-simbol tak biasa itu ketika ia sedang memeriksa jasad-jasad manusia di situs.

“Awalnya, Austin menduga tanda-tanda itu sengaja dilukiskan di sana,” ujarnya kepada Live Science. Menurutnya, memang lazim mengalungkan jimat dalam proses penguburan seseorang.

Penyidikan lebih lanjutan mengungkapkan ilustrasi purba ini merupakan hal yang tidak biasa dan mungkin menjadi tampilan permanen pada kulit, bukan sekadar dilukiskan.

“Ketika kami menelaah tanda-tanda di lengannya, kami menyadari bahwa tanda-tanda itu menyusut dan rusak. Tanda-tanda itu kemungkinan besar dibuat sebelum proses mumifikasi,” katanya.

Bekerja sama dengan ahli arkeologi Cédric Gobeil, yang juga direktur di Misi Arkeologi Prancis di Deir el-Medina, Austin mencatat adanya puluhan tato yang kebanyakan belum bisa dikenali.

“Ada beberapa yang berkaitan dengan Dewi Hathor. Misalnya gambar segerombolan sapi dengan kalung khusus. Yang lainnya, misalnya sejumlah ular di lengan atas yang berkaitan dengan dewi-dewi Mesir kuno,” kata Austin kepada Live Science seperti dikutip Liputan6.com.

Leher, punggung, dan pundak mumi itu dihiasi dengan gambar-gambar mata Wedjat, yaitu mata suci terkait dengan perlindungan.

Terdapat juga sejumlah gambar yang dikenal sebagai lambang nefer, yaitu tanda-tanda kecantikan atau kebaikan. Lambang ini ditempatkan di antara mata-mata itu.

“Di sekitar situs Deir el-Bahri, kombinasi Wedjat dengan Nefer ditafsirkan sebagai rumusan untuk kata ‘melakukan kebaikan’,” kata Austin.

Dijelaskan oleh Austin, penempatan lambang-lambang itu di tenggorokan sang wanita—tepat di atas pita suara—mungkin menunjukkan ketika wanita itu berbicara atau bernyanyi, maka ia melontarkan kekuatan ritual untuk melakukan kebaikan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya