Hasil penelitian ini terkait varietas melon jenis baru yang diperkenalkan oleh LPPM UNS.
Solopos.com, SOLO – Tiga varietas melon jenis baru diperkenalkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo kepada masyarakat.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Hal itu dilakukan dengan menanam melon varietas kinanti, barata, dan ceria di lahan seluas sekitar 6.000 meter persegi di daerah Ngemplak, Donohudan, Boyolali, beberapa waktu lalu.
Ketua pelaksana diseminasi budidaya melon varietas kinanti, barata dan ceria, Eddy Triharyanto, mengungkapkan berdasarkan hasil panen melon varietas baru tersebut, hasilnya lebih baik dibandingkan hasil panen melon varietas lama.
Tanaman yang ditanam di lahan seluas 6.000 meter persegi itu, bisa menghasilkan sekitar 12.000 buah melon. Berat rata-rata buah melon varietas kinanti yaitu 2 kilogram/buah, melon barata 3 kilogram/buah, dan melon ceria 3 kilogram/buah.
Harga jual di pasaran, melon kinanti laku dijual Rp9.000/kilogram, melon barata dan ceria harga jualnya Rp6.000/kilogram. “Buah melon kinanti harganya lebih mahal karena rasanya lebih manis,” ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (31/12/2015).
Produk diseminasi teknologi melon varietas kinanti, barata dan ceria itu, terangnya, dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memperkenalkan varietas itu dengan memberi contoh hasil teknologi racikan genetika dari ahli di PT Tunas Agro Persada kepada masyarakat.
Produk teknologi varietas melon terbaru itu, kata Eddy, diharapkan mampu memenuhi selera konsumen melon di Indonesia. Keunggulan hasil riset melon ini adalah dalam hal tekstur, rasa, dan peningkatan produksinya.
Agar hasil para petani lebih banyak, Eddy yang juga dosen Fakultas Pertanian UNS berharap para petani tidak hanya menanam melon, tapi juga mau menjualnya langsung kepada masyarakat.