SOLOPOS.COM - Foto kolase gerhana bulan, Rabu (8/10/2014) malam. (JIBI/Solopos/Dok)

Hasil penelitian dari Universitas California menunjukkan batuan di bumi dan Bulan memiliki kesamaan.

Solopos.com, SOLO — Satelit alami Bumi yang kita sebut Bulan, ternyata terbentuk dari serpihan dan sisa-sisa pecahan dari benturan antara Bumi dan planet kecil bernama Theia. Dari hasil penelitian terungkap, benturan antardua planet itu diperkirakan terjadi pada 100 juta tahun yang lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana dilansir Ibnlive, Sabtu (13/2/2016), para peneliti sebenarnya sudah mengetahui tentang benturan antardua planet ini dari hasil penelitian. Benturan tersebut terjadi sangat cepat dan dengan perkiraan bertubrukan dengan sudut 45 derajat.

Peneliti dari Universitas California Los Angeles (UCLA) menganalisis tujuh batuan yang dibawa dari Bulan dengan pesawat luar angkasa Apollo 12, 15,dan 17, termasuk enam batuan vulkanik permukaan Bumi, lima dari Hawaii dan satunya dari Arizona.

Cara utama untuk merekonstruksi tabrakan Theia dengan Bumi adalah dengan meneliti tanda-tanda kimia dari atom Oksigen di dalam batu itu. Peneliti menemukan Oksigen yang terkandung mencapai 90% dari volume batuan itu dan 50% dari berat batu.

Lebih dari 99,9% Oksigen di Bumi adalah O-16, ini adalah jumlah molekul  pada Oksigen yang terdiri atas delapan proton dan delapan neutron.

Namun, Oksigen di Bumi juga ada yang O-17 dan O-18. Oksigen jenis ini memiliki kandungan neutron lebih banyak. “Kami tidak menemukan perbedaan kadar Oksigen yang ada di Bumi dan Bulan, keduanya benar-benar sama,” ungkap dosen geokimia dan astronomi di UCLA, Edward Young.

Young juga menemukan kadar Oksigen dalam batu di Bumi atau Bulan memiliki kesamaan. “Jika dulu Bumi dan Theia bertabrakan dengan sudut 45 derajat atau lebih, berarti dua planet itu tidak bertabrakan seutuhnya. Hanya sebagian di salah satu sisi saja. Jika begitu, berarti Bulan akan memiliki sebagian besar elemen atau molekul yang dimiliki Theia, berarti seharusnya Bumi dan Bulan memiliki isotop Oksigen yang berbeda,” jelas Young.

Young juga menambahkan tingkat kimiawi yang dimiliki antara Bulan dan Bumi akan sangat mirip. “Theia yang menabrak Bumi pada ratusan juta tahun silam, sebagian besar sudah menyatu dengan Bumi dan Bulan dalam kurun waktu yang sangat lama. Ini yang menyebabkan kesamaan kadar Oksigen dalam batuan di Bumi dan Bulan, namun kita tidak menemukan tanda-tanda dari Theia di Bumi atau Bulan,” jelas Young lebih lanjut. (Ardhon Purtama Putra/JIBI/Solopos.com).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya