SOLOPOS.COM - Foto pramugari dipaksa masuk dalam kabin pesawat. (Istimewa/Weibo)

Hasil penelitian mengunggah lima pelanggaran yang paling sering dilakukan pramugari.

Solopos.com, LONDON – Lembaga survei di Inggris merilis wasil wawancara dengan pramugari tentang pelanggaran yang paling sering dilakukan. Hasil yang dikemukakan terbilang mengejutkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Survei tersebut dilakukan oleh Jetcost.co.uk dengan responden awak kabin sebanyak 718 orang, baik yang sedang maupun sudah tak bekerja, dan menanyakan bagaimana cara mereka bersenang-senang selama penerbangan.

Seperti yang dikutip dari news.com.au pada Minggu (27/3/2016), ketika disediakan beberapa pilihan tentang pelanggaran yang pernah dilakukan, berikut adalah jawaban yang paling sering diberikan oleh awak kabin:

  • Berbohong kepada penumpang tentang ketersediaan produk (28%)
  • Terlibat dalam hubungan intim dengan sesama rekan kerja selama penerbangan (21%)
  • Memberi kembalian kurang kepada penumpang (20%)
  • Terlibat dalam hubungan intim dengan penumpang selama penerbangan (14%)
  • Menerima tip dan hadiah dari penumpang (7%)

Ketika ditanya bagaimana cara awak kabin memberikan kembalian yang kurang kepada penumpang, sebanyak 54% memilih cara memberi penumpang dengan mata uang yang berbeda. Sementara itu, sebanyak 40% lainnya berkata bahwa penumpang tak memeriksa kembaliannya.

Yang mengejutkan, dalam survei tersebut terungkap bahwa rata-rata awak kabin dapat memperoleh 27,6 poundsterling atau setara dengan Rp 518 ribu setiap bulannya, dan jika dikumpulkan dalam setahun bisa mencapai Rp 6,2 juta.

“Memberi kembalian yang kurang kepada para penumpang merupakan hal yang tak dapat diterima. Mereka sengaja mengantongi uang yang seharusnya diberikan kepada penumpang. Hal itu sama dengan mencuri,” kata Co-founder Jetcost.co.uk, Antoine Michelat.

“Dengan jumlah kurang dari 30 poundsterling [Rp518.000) sebulan, memang terdengar tidak sebagai angka yang besar. Namun bila dijumlah dapat mencapai 300 poundsterling setahun [Rp5,6 juta],” tambahnya. “Uang tersebut bukanlah kepunyaan mereka dan merupakan milik orang lain.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya