SOLOPOS.COM - Ilustrasi bocah gendut (Dok/JIBI)

Solopos.com, NEW YORK- Anak kecil dan remaja yang menderita diabetes memiliki risiko memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.

Dua peneliti dari Universitas Medical Graz Austria, Elke Frohlich dan Reiterer beserta rekan- rekannya menganalisis 250 data dari pusat diabetes di Jerman dan Austria. Peserta yang ikut serta dalam penelitian tersebut berjumlah 12.774 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti dilansir dari kantor berita Reuters pada Minggu (1/6/2014), hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa anak- anak yang berusia di bawah 20 tahun menderita diabetes tipe satu atau dulu lebih dikenal dengan juvenile diabetes karena biasanya terjadi selama masa kanak- kanak.

Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel pankreas yang biasanya menghasilkan insulin yang diperlukan untuk memproses gula dalam makanan. Sedangkan diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak menggunakan insulin.

Ekspedisi Mudik 2024

Anak-anak dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan usia. Anak di bawah lima tahun, 5- 10 tahun, 10- 15 tahun dan 15- 20 tahun. Mereka juga dibagi berdasarkan berapa lama mereka telah menderita diabetes, kurang dari dua tahun, 2- 5 tahun, 5- 10 tahun dan lebih dari 10 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa anak- anak yang didiagnosa menderita diabetes dalam jangka waktu yang lama berkaitan dengan indeks masa tubuh, ukuran berat badan yang bertambah.

Menggunakan obat- obatan ketahanan tubuh yang bersifat sementara juga mempunyai kaitan dengan berat badan yang bertambah.

Sehingga, anak- anak dengan usia 10 sampai 15 tahun yang mengalami diabetes berpotensi mempunyai berat badan yang lebih atau obesitas.

“Faktor risiko kelebihan berat badan atau obesitas di kalangan kaum muda merupakan masalah kesehatan global utama,” kata para peneliti yang diterbitkan dalam jurnal penyakit pada anak- anak.

” Hal ini memberikan wawasan tambahan dalam faktor-faktor penting yang berpengaruh terhadap meningkatnya obesitas,” kata seorang peneliti gizi dari Universitas Michigan, Karen Peterson.

“Bobot yang lebih tinggi dapat memperburuk ketahanan insulin yang mengakibatkan diabetes. Obesitas memiliki beberapa masalah metabolisme, seperti meningkatnya risiko penyakit jantung,” kata Peterson.

Itulah mengapa sangat penting untuk anak-anak dengan diabetes menjaga kebiasaan sehat, menjaga berat badan sehat dan normal selama masa kanak-kanak dan masa remaja.

Peterson merekomendasikan bahwa orang tua sering memeriksa berat badan mereka. ” menekankan diet sehat secara keseluruhan dengan mengkonsumsi lebih banyak buah, sayuran, dan karbohidrat kompleks, serta bergerak aktif dalam suatu kegiatan,” pungkas Peterson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya