SOLOPOS.COM - Universitas Andalas Padang (Wikipedia)

Hasil penelitian terbaru mengungkap ada sebanyak 52 spesies reptil ditemukan di Universitas Andalas.

Solopos.com, PADANG – Hasil penelitian dari peneliti sekaligus penggiat hewan reptil dan Komunitas Pencinta Hewan (KPH) Salvator Padang Fakhrul Reza menyebutkan di kampus Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat (Sumbar) terdapat 52 jenis spesies reptilia yang hidup.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

“Menurut hasil penelitian dari peneliti KPH salvator dan tim Biologi Unand hingga 2011 lalu, ke 52 spesies tersebut terdiri atas tiga ordo dan 12 keluarga atau famili,” katanya, di Padang, Senin (29/6/2015).

Dia menyebutkan tiga ordo reptilia tersebut yakni jenis cecak dan kadal atau sauria, kemudian ular atau serpentes, serta jenis kura-kura atau Testudines. Dari 52 spesies reptilia tersebut ordo serpentes atau ular menjadi jumlah paling banyak dengan 32 spesies.

Beberapa jenis yang termasuk dalam ordo tersebut semisal ular kobra sumatera atau naja sumatrana, ular piton atau phyton reticulatus, ular hijau jenis famili viperidae. Ordo kedua terbanyak yakni sauria atau kadal yang jumlahnya mencapai 15 jenis spesies.

Yang tergabung dalam ordo ini seperti tokek, tokek raksasa, kadal, cicak, biawak dan sebagainya. Sementara ordo testudines atau kura-kura menjadi yang terkecil jumlahnya dengan dua famili yakni geoemydidae dan trionychidae, ucapnya.

“Kesemua hewan tersebut tersebar di beberapa lokasi antara lain hutan Biologi Unand, gedung perkuliahan hingga halaman luar,” katanya seperti dilansir Antara.com.

Khusus untuk jenis ular, banyak ditemukan di daerah hutan Biologi Unand, dan jarang didapatkan pada areal perkuliahan kecuali jenis ular sampah atau sawah.

Sementara jenis testudines dan sauria lebih banyak terdapat di halaman dan lingkungan areal perkuliahan, ucapnya. “Selain jenis reptilia, di kampus Unand juga memiliki 18 spesies katak, 150 lebih burung serta 10 jenis tikus, tidak heran banyak yang bilang kampus ini sebagai areal konservasi hayati,” ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya