SOLOPOS.COM - Ilustrasi rekapitulasi perhitungan suara (JIBI/Dok)

Solopos.com, SRAGEN – Angka partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 di Sragen mencapai 73%. Peningkatan angka partisipasi tersebut tak cukup signifikan dibanding partisipasi pemilih pada Pileg 2009.

Berdasarkan data dari hasil pleno KPU, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Sragen mencapai 768.727 pemilih. Sementara, jumlah pemilih yang menggunakan suaranya 566.690 pemilih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota KPU Sragen Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih, Dodok Sartono, menjelaskan pada Pileg 2009, angka partisipasi berkisar 72%. “Untuk pileg kali ini angka partisipasi 73% lebih,” kata dia saat dihubungi  Solopos.com, Sabtu (26/4/2014).

Dodok mengakui angka partisipasi tersebut tak sesuai target KPU mencapai 90%. Pihaknya, menilai tak sesuainya target angka partisipasi tersebut lantaran banyak warga yang merantau saat hari pemilihan, 9 April lalu. “Setelah kami evaluasi, laporan dari KPPS semua warga yang saat hari pemilihan warga yang berada di rumah menggunakan hak pilih mereka. Tetapi, kebanyakan memang ada yang merantau,” urainya.

Terkait angka partisipasi pemilih, Dodok menerangkan pihaknya segera melakukan evaluasi. Dijelaskannya, DPT bakal lebih divalidkan untuk menghadapi Pilpres mendatang. “Kami akan lebih validkan DPT. Kalau memang tidak tinggal di tempat tersebut, nanti ditetapkan TMS [tidak memenuhi syarat]. Sehingga DPT yang diperoleh lebih baik,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPC PPP Sragen, Rus Utaryono, menilai angka partisipasi pemilih saat penyelenggaraan pemilu di Sragen stagnan. Diakuinya, sosialisasi yang dilakukan oleh KPU kurang sehingga angka partisipasi tak sesuai target.

Namun, pihaknya lebih menyoroti pada angka 73% partisipasi warga. Pasalnya, angka tersebut hanya menunjukkan kuantitas pemilih bukan pada kualitas pemilu. “Angka 73% merupakan kuantitas karena banyak pemilih datang ke TPS karena mereka menerima uang. Sesungguhnya belum mencerminkan suara rakyat keseluruhan,” urai dia.

Lantaran hal itu, kondisi tersebut semestinya mejadi pelajaran seluruh pihak termasuk masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka. “Ini menjadi pelajaran semua pihak termasuk masyarakat agar menggunakan hak pilih mereka secara benar. Kami berharap ada survei yang menjelaskan kepada publik terkait angka kualitas pemilu,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya