SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani karanganyar memanen padi. (dok)

Solopos.com, KARANGANYAR — Produktivitas padi pada musim tanam (MT) II di sejumlah wilayah di Kabupaten Karanganyar menurun. Cuaca ekstrem menjadi penyebab hasil panen tak terlalu memuaskan.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Nangsri, Kebakkramat, Sumarno, mengatakan panen kali ini mengalami penurunan produktivitas meski tak signifikan. Satu hektare (ha) tanaman padi hanya mampu menghasilkan enam ton gabah. Kondisi ini meleset dari target delapan ton gabah per ha.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Tanamanya jadi kerdil. Tidak banyak berbuah bulir padi,” katanya kepada wartawan, Rabu (3/8/2022).

Meski kurang memuaskan panen pada MT II ini, petani sedikit bernapas lega karena harga gabah tak ikut anjlok. Saat ini, gabah yang dipanen menggunakan combine harvester dihargai Rp5.200-Rp5.300 per kilogram (kg). Harga tersebut lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah (HPP) senilai Rp4.200 per kg.

“Harga gabah bagus,” katanya.

Baca Juga: Bupati Karanganyar Ingin Kecamatan Ini jadi Sentra Penghasil Jahe

Sumarno mengatakan proses panen akan berlangsung sekitar sepekan mendatang. Total luasan lahan pertanian yang dipanen sekitar 135 hektare.

Penurunan produktivitas hasil panen padi juga dialami petani di wilayah Songgorunggi, Desa Dagen, Kecamatan Jaten.
Petani setempat, Ismail, mengatakan hasil panen merosot dibanding musim tanam pertama. Ada beberapa faktor penyebabnya. Mulai dari serangan hama tikus, wereng, dan sundep, hingga cuaca yang tidak menentu.

“Turun banyak hasil panennya. Paling sekarang hanya dapat tiga ton saja per hektare. Kalau sebelumnya bisa lima ton,” tuturnya.

Kasi Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Budi Sutrisno, mengatakan ada 14.000 hektare padi yang dipanen pada MT II Juni-Juli 2022. Panen di musim ini masih akan berlanjut pada Agustus untuk wilayah Kebakkramat, Jaten, dan Tasikmadu.

Baca Juga: Tak Kekurangan Stok, Dispertan PP Karanganyar: Kita Surplus Beras

Menurutnya, masih ada sekitar 15.000 hektare akan panen. Pada musim panen kali ini harga gabah kering panen (GKP) Rp4.900 per kg dengan alat thresher atau perontok padi. Kemudian Rp5.200-Rp5.300 untuk yang dipanen combine harvester. Harga GKP ini melebihi HPP Rp4.200 per kg.

“Harga ini naik signifikan dibanding MT I kemarin dan MT II tahun lalu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya