SOLOPOS.COM - Penjual sayuran di Pasar Cepogo, Boyolali, menata dagangannya, Jumat (23/10/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Hasil panen Boyolali menyebabkan harga sayuran di Pasar Cepogo anjlok.

Solopos.com, BOYOLALI–Harga sejumlah sayuran di Boyolali pada awal tahun ini mengalami penurunan. Turunnya harga sayuran tersebut terjadi karena panen serentak di daerah Selo dan Cepogo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di Pasar Cepogo, harga tomat ukuran besar turun drastis dari sebelumnya 6.000/kg turun menjadi 2.500/kg, kentang Rp6.000/kg turun menjadi 4.000/kg, kubis 6.500/kg turun menjadi 4.000/kg, kembang kol Rp10.000/kg turun menjadi 5.000/kg. Sayuran jenis wortel kualitas bagus justru mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp5.000/kg naik menjadi Rp8.500/kg.

Ekspedisi Mudik 2024

Salah seorang pedagang sayuran asal Desa Tarubatang, Selo, Jamadi, mengatakan penurunan harga sayuran di pasar mulai terjadi setelah Natal dan tahun baru. Turunnya harga sayuran lebih disebabkan karena panen serentak di sejumlah wilayah penghasil sayuran di Boyolali.

“Sayuran seperti kembang kol dan brokoli mengalami penurunan drastis dibandingkan sayuran jenis lainnya,” ujar Jumadi saat ditemui Solopos.com di Pasar Cepogo, Sabtu (9/1/2016).

Jumadi mengatakan musim hujan yang mulai turun diwilayah Selo dan Cepogo sejak akhir tahun lalu membuat petani mulai menanam sayuran. Tanaman sayuran yang ditanam tersebut pada awal Januari ini sudah banyak yang masuk masa panen.
“Turunnya harga sayuran tersebut diprediksi akan bertahan tiga sampai empat bulan ke depan,” kata dia.

Dia menjelaskan harga sayuran di Boyolali sempat mengalami kenaikan pada September-November tahun lalu. Kenaikan itu dipicu karena petani sayuran di daerah Selo dan Cepogo lebih memilih menanam tanaman tembakau dibandingkan sayuran. Hal itu dilakukan petani akibat dampak musim kemarau panjang.

“Sayuran jenis wortel di pasaran masih sangat mahal dan sulit dicari karena belum banyak yang panen. Harga wortel di pasaran kualitas bagus Rp8.500/kg,” kata dia.

Senada diungkapkan pedagang lainnya, Reni Cahyani, Menurut dia, sayuran wortel di Boyolali masih langka sehingga pedagang harus mencari pasokan sayuran wortel dari luar daerah seperti di Dieng, Wonosobo dan Pasar Kopeng, Salatiga. Kelangkaan wortel di pasar membuat pembeli beralih membeli wortel impor.

“Harga wortel impor Rp5.000/kg lebih murah dibandigkan harga wortel lokal Rp8.500/kg,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya