SOLOPOS.COM - Pengunjung berwisata di Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, pada masa libur Lebaran, Jumat (12/4/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Tingkat kunjungan wisata di Klaten selama libur Lebaran 2024 menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah (Jateng), bahkan mengalahkan Kota Semarang. Objek wisata air atau umbul menjadi daya tarik utama wisatawan untuk mengunjungi Kabupaten Bersinar.

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, selama libur Lebaran atau periode 6-15 April 2024, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Klaten mencapai 335.793 orang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sementara di posisi kedua ditempati Kota Semarang dengan jumlah kunjungan mencapai 335.595 wisatawan. Taman Wisata Candi Prambanan menjadi tempat wisata di Klaten yang paling banyak dikunjungi yakni sebanyak 85.975 orang.

Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan salah satu faktor tingginya tingkat kunjungan wisata di Klaten pada Lebaran 2024 yakni destinasinya yang memang banyak dan tersebar di berbagai wilayah.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengatakan total terdapat 83 destinasi wisata, mulai dari yang dikelola Pemkab, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), hingga perorangan.

“Sebenarnya yang paling banyak dikunjungi adalah wisata air, mungkin karena orang kota ke kampung inginnya ke wisata air. Kalau candi itu pengecualian ya,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Kamis (18/4/2024).

Wisata air yang dia maksud adalah destinasi wisata seperti umbul yang banyak dikelola oleh masyarakat setempat. Murujuk data yang sama dari Disporapar Jateng, dua destinasi wisata air yang paling banyak dikunjungi di Klaten adalah Umbul Pelem dengan 28.773 wisatawan dan Objek Mata Air Cokro (OMAC) dengan 23.797 wisatawan.

Faktor lain yang membuat tingginya tingkat kunjungan wisata di Klaten selama libur Lebaran 2024, menurut Sri Nugroho, yakni inovasi yang terus dilakukan dengan memperhatikan Standard Operating Procedure (SOP), keamanan, dan kebersihan untuk menjamin kenyamanan wisatawan.

Hal itu membuat para wisatawan berdatangan tidak hanya dari masyarakat sekitar, namun juga orang dari luar daerah seperti Yogyakarta, Solo, sampai Wonogiri. Saat ini Disbudporapar Klaten terus menggencarkan promosi melalui Pokdarwis dan Forum Pariwisata Soloraya.

Selain itu dia mengatakan promosi juga digencarkan melalui media sosial. “Kami sudah ada media sosial untuk memberikan informasi kepada masyarakat,” kata dia. Dia berharap dengan masifnya perkembangan sektor pariwisata di Klaten bisa mengangkat tingkat ekonomi masyarakat sekitar.

“Baik pemerintah desa atau camat setempat kami gerakkan semuanya bagaimana agar terus mengembangkan potensi wisata ini sebagai sarana pemberdayaan masyarakat,” kata dia.

Disbudporapar fokus pada pengembangan potensi wisata dari tingkat bawah sehingga masyarakat di bawah mendapatkan dampak langsung dari sektor wisata di desa-desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya